Friday, October 30, 2015

It's my birthday..!

Penting banged ya untuk di buatkan postingan di hari ini. My first birthday with a husband. Ga jauh beda sie... haha... Malah awalnya dia bakal di luar kota sampai nanti malam. Dari awal sampai semalam bilangnya akan balik nanti malam. Trus tiba-tiba muncul tadi malam as a surprise dan saya tidak bukain pintu dwoonk... haha... But I knew it...

Dia sempat bilang acara Jumat nya di cancel, sempat keceplosan mau makan malam kemaren dekat airport aja, hp nya mati di saat yang saya curigai dia lagi di pesawat. Jadi ya saya sudah menduga (and hoping) dia bakal pulang kemaren malam. Masalahnya, dari waktu hp nya sudah bisa dihubungi hingga waktu dia sampai di rumah itu cukup lama. Tentu saja saya jadi lebih kecewa karna sudah berharap dia beneran balik tapi (sampai saat itu) ternyata tidak.

Dan taraaa... ketika saya sudah memutuskan untuk tidur, pintu diketuk dan dia muncul. So sweet isn't it? :D Udah gitu aja.. haha.. hari ini normal bekerja tanpa rencana spesial apapun. Ulang tahun terakhir sebelum berubah status jadi orang tua nieh.. (insyaallah.. amiiin...). Semoga semuanya lancar sajaaaa....

Wednesday, October 28, 2015

New Year 2015 trip Part 1: The Arrival

Berhubung saya sedang tidak ada kerjaan dan bingung berat mau ngapain dan sangat ingin jalan-jalan, akhirnya saya memutuskan untuk menuliskan perjalanan menyambut tahun baru tahun 2015 kemaren. A thing to remember lah ya... Saya sempat menuliskan beberapa penggal pengalaman liburan selama 3 minggu Christmas - New year period tersebut, tapi tanpa menceritakan detil perjalanannya.

Jadi my significant one (waktu itu belom jadi suami lah yaa...) datang mengunjungi eyke ke negri kumpeni. Niat mau datang nya sie udah dari tahun 2013, kenyataannya, saya yang akhirnya balik ke Indonesia lebaran 2013 (1 bulan), internship di January 2014 (4 bulan), balik lagi buat data thesis di Jambi Agustus 2014 (2 bulan), daaaan akhirnya si dia datang di December 2014. Sementara eyke dijadwalkan beres kuliah akhir Jan 2015 dan berencana balik February 2015. Jadi ya... LDR selama 2 tahun itu bukan beneran ngga ketemu blas selama 2 tahun, paling lama ya 6 bulan-an.

Tanggal 26 December 2014 malam dia mendarat di Schipol (yeay...!) dan berhubung ini pertama kalinya dia menginjakkan kaki ke Eropa, dan sebagai tuan rumah yang baik saya menjemputnya dunk.. :D


Saat saya sampai di airport, pesawat yang dia tumpangi telah mendarat, tetapi saya tetap harus menunggu beberapa saat karna proses imigrasi dan pengambilan bagasi. Saat saya menunggu, seorang om-om duduk disamping saya dan mengajak berbicara. Dia orang Indonesia yang sudah puluhan tahun tinggal di Belanda (melihat sekilas saya tak menduga bahwa dia orang Indonesia) dan sedang menunggu istrinya yang datang dengan pesawat yang sama. Akhirnya kita sempat bercakap sebentar dan dia memuja istrinya yang ternyata juga orang Padang yang jago sekali memasak.

My significant one muncul lebih dahulu diikuti oleh istri nya si om. Dan ternyata dia juga sempat membantu bawaan ibu-ibu yang ternyata adalah istri si om ini. Si tante tentu saja bawa banyak sekali barang dan si om sempat bercerita sebelumnya bahwa si tante pernah bawa 10kg rendang dan ditahan imigrasi gara-gara kedetect sama anjing nya :D

Kami pun memisahkan diri dari si om dan tante yang ujung nya bertemu lagi di toilet. Disinilah saya officially berkenalan dengan si tante dan bercakap bahwa saya juga orang Minang. Seperti kebiasaan orang Minang, pasti dunk si tante menanyakan dimana kampung halaman saya. Dan saya memberikan jawaban standar bahwa sekarang orangtua saya di Padang tapi nenek saya di Sijunjung. Dan si tante juga mengaku dia pernah tinggal di Muaro-Sijunjung. Disini perasaan saya mulai tak enak.. ingat (almh) emak yang pernah ngaku terkenal sekota Muaro-Sijunjung. Ya gimana ngga akan kenal semua orang di kota kecil ituh. Saya pun langsung bilang..
"Jangan-jangan tante kenal orang tua saya..."
"Siapa..?"
"xxxxxxx"
"Ya ampuuun....! Saya Bu Sarjak..!"
"Ow ya ampun ibu..."
"Anak saya si Y dan Z satu sekolah sama anaknya bu xxxx (which is kakak saya)..."

Yeah... to be honest, saya tak ingat wajah Bu Sarjak sedikitpun, saya juga berpikir sepertinya saya tak pernah sekalipun bertemu dia dimasa kecil saya. Tapi tentu saja namanya tak asing di telinga saya karna dia dan suaminya (yang dulu) adalah teman orang tua saya. Pak Sarjak adalah dokter di kota kecil itu yang tentu saja dikenal semua orang. Dan anak nya satu sekolah dengan kakak saya (anak siapapun akan pernah satu sekolah di kota kecil ini karna hanya memiliki satu SMA)

Si om yang mengobrol dengan saya tadi bukan Pak Sarjak tentunya. Saya tak tau nama asli Bu Sarjak sebenarnya siapa.
dengan Bu Sarjak

I think this story should be ended here. Ini sama sekali bukan cerita perjalanan saya dengan dia. Tapi sekurangnya ini awal yang manarik untuk diingat.

Oya, saya mau menambahkan cerita dia mengurus visa. Jadi dia apply visa Belanda dengan invitation dari saya. Jadi saya harus ke kantor Gementee untuk mendapatkan form invitation. Di form itu saya harus mengisi informasi saya dan dia. Dan berhubung saya sama sekali tidak membawa dokumen yang dibutuhkan (pastinya ditanya no passport etc), saya akhirnya harus balik lagi ke Gementee setelah mengisi semua data untuk meminta signature dan stamp dari mereka. Kemudian invitation letter ini harus dikirim ke Indonesia (by post karna harus yang asli) dan masuk dalam berkas yang dibawa untuk aplikasi visa. Karena saya yang mengundang dan "mengaku" akan menanggung semua biaya dia selama stay, jadilah saya juga harus mengirimkan bukti tabungan selama tiga bulan terakhir.

Sementara dia melengkapi semua berkas yang diminta untuk applikasi visa dan tibalah waktu interview. Walaupun kita berencana untuk jalan ke Belgia dan Paris, tapi dia sama sekali tidak memasukkan itinerary tersebut dalam aplikasi karna pastinya akan ditanya booking hotel etc, padahal saya sama sekali tidak mau booking sebelum pasti dia mendapatkan visa. Yang lucunya, dia bercerita bahwa saat interview sama si mbak-mbak intervewer menanyakan tujuan dia ke Belanda (pertanyaan standar). Dan dia cuma menjawab mau mengunjungi pacar yang sedang kuliah. Saat si mbak nanya kapan saya akan selesai dan balik, dia jawab bulan February. Dan komentar si mbak nya adalah...
" Gak sabar amat..." :D

Oya, sebelum dia berangkat saya dengan ragu minta dibawakan novel terbaru nya Dee - Gelombang, yang waktu itu baru terbit. Saya ragu karna (1) akan menambah beban membawanya balik ke Indonesia (2) saya akan pulang tak lama lagi (3) akankah ada waktu membacanya padahal saya sedang sibuk dengan thesis report. Dan dia juga dengan tegasnya menolak membelikan dengan alasan yang kurang lebih sama. Okay.. I got it.... Eh tanpa disangka dia membelikan novel itu lengkap dengan bungkusan cantik ala mbak2 toko (ga mungkin dia yang bungkuuus :D) yang langsung saya recycle untuk membungkus titipan teman di Indonesia (bungkusnyaaa.. bukan bukunya!). Alhamdulillah yaaa... How lucky I am... :)

Tuesday, October 27, 2015

I need (want?) a vacation...

Saat ini kalau liat laut, danau, sungai atau foto-foto air lainnya langsung pengen banget nyebur. Lihat kolam renang kali juga sama ya... Mungkin besok berenang aja kalo kaya gini. Terakhir liburan itu adalah bulan puasa... itu pun gak nyebur ke laut, cuma nongkrong dan main di pinggiran trus berenangnya di kolam renang. Lumayan lah yaaa....
Entah kapan bisa jalan ke tempat seperti ini lagi.... (one day we will...) 

Dulu di negri kumpeni itu gampang sekali sie kalau mau merencanakan gate-away on the weekend. Tinggal lihat lagi ada promo/ event apa atau pilih kota yang belum dikunjungi trus tinggal naik kereta. Jalan seharian dan pulang. Kalau sekarang di Jekardah ini mau kemana pake kereta? Tanah abang? Bisa ke Bogor sie... Niat aja gitu ke Bogor trus ke taman raya bogor? Apalagi sie tempat yang bias dikunjungi.. males aja kalau shopping ke outlet lagi (padahal biasanya ke Bogor kerjaannya begini).

Masalahnya sekarang di tiap weekend pasti ada agenda. Kalaupun ga ada acara pasti sangat bahagia bias stay dirumah aja karna udah cape ajah. Belom lagi saat ini targetnya adalah nabung nabung dan nabung.... I know... I do not want a fancy vacation like going to Europe.. Just a simple one like one day trip kemanaaa gitu... tapi ke tempat liburaaaan... jalan-jalannya bukan ke mall. Ah nanti paling settle nya dengan nonton di bioskop aja nie gw...

Monday, October 26, 2015

Make your choice..!!

Ini adalah hal yang sering sekali dijadikan bahan ledekan suami saya.. (deu... eyke dah bersuami boooo...)

#1. "Jadi gimana nie.. kamu mau serius atau ngga..? Kalo ngga, aku tinggal pergi ke Belanda dan gak mau berhubungan..."

#2 "Jadi gimana nie... mau nikah apa ngga...? Kalo ngga, aku ambil tawaran PhD nya dan gak balik ke Indonesia..."

Dua kalimat diatas ini biasa nya diulang sama Suami dengan berusaha mencontoh gaya bicara saya. Dan saya biasanya ikut menimpali dan mngulangi ultimatum yang sama dan pasti nya bakal di lanjut dengan pernyataan dia...

"Giliran diajak nikah beneran pusing sendiri... katanya gak segampang itu.. bakal ribet..."

Whekeke... at the end we did it, tho.

Saya ngga masalah sampai kapanpun dibecandain/ diungkit kelakuan saya dulu yang seperti ini (sepertinya bakal jadi bahan dia seumur hidup -.-')

Saya sampai sekarang tidak pernah menyesali memberikan dua ultimatum diatas :D walau mau diledekin sampe akhir jaman, I don't mind... :D Iya dunk... hidup itu banyak pilihannya... LDR itu ngga gampang.. Masa karna ketidakpastian saya harus mengorbankan kesempatan yang ada. Untuk kalimat #1 misalnya, kalau misalnya tidak dipastikan mau memiliki hubungan serius, saya akan membuang waktu dan tenaga untuk maintaining LDR yang tidak gampang. Dan yang lebih penting lagi sebenarnya, saya akan membuang kesempatan untuk mengenal calon-calon potensial lainnya dilingkungan baru.. dan bule-bule booo... whekekeke...

Dua tahun kemudian, ultimatum kedua keluar... dan kesempatan yang harus saya buang jelas dunk: I had to let go the PhD opportunity... Suami ngeledekin sekarang.. kalo misalnya dia dulu bilang belom mau nikah dalam waktu dekat, pasti saya juga ngga yakin dengan PhD nya..To be honest.. Saya memang tidak begitu siap untuk mengambil tawaran PhD itu.. Tapiiiii..... Kalau waktu itu dia beneran menjawab negative ultimatum saya, pastinya saya akan mengambil juga tawaran tersebut coz I have nothing else to go back to Indonesia then. Maksudnya.. eyke gak punya kerjaan, gak punya cowok juga dunk.. gak punya planning... At least dengan ngambil PhD saya punya "kerjaan" selama 4tahun kedepan, punya kesempatan ketemu calon-calon potensial lainnya (tetep), punya komunitas yang sangat beragam dan yang pastinya punya kesempatan lebih lanjut jalan-jalan di Eropa. So much positive sides nya khaaan? Down side nya cuma satu paling... saya bakal stress dengan tuntutan PhD nya :D

And here I am now. Back in Indonesia, got married, got a job, got a life :) dan saya masih berpikir ini karna 2 pertanyaan diatas... haha... Jadi ya... buat cewek-cewek galau diluar sana yang masih mempertanyakan "he's really into me or not..?" ngga usah pusing dengan membaca "tanda-tanda" dia serius atau tidak. Tinggal nanya langsung dan kasih ultimatum..! :D :D :D

Warning:
  • Saran ini tidak cocok untuk semua orang di masing-masing hubungannya yang unik.
  • Saran ini juga tidak menjamin si pemberi ultimatum siap dengan konsekuensinya jika jawaban ultimatum nya tidak sesuai harapan.
  • Jangan sok ngasih ultimatum kalau ngga siap dengan kedua opsi yang ada..!

Wednesday, October 14, 2015

The first kick

"I just felt her first kick.."
"Really.. That was exciting.. I hope he's fine.."

Whekeke... We didn't know the gender yet but both of us insist on what we want.. Eventhough at the end both of us also agree that we don't mind with gender as long as SHE's healthy :p

:D :D

Tuesday, October 06, 2015

Belt

Journal migren nya ternyata hanya bertahan di 1 entry. Setelah menulis di blog ini intensitas migrennya berkurang dan saya tak lagi tertarik untuk mengingat makanan apa dan kegiatan apa yang memicu migren tersebut. Untuk sementara saya menyimpulkan bahwa salah satu pemicu migren adalah perpindahan dari ruangan dingin ber-AC ke tempat yang panas dan terik matahari dalam waktu singkat, ie saat beli lunch seperti kemaren, balik-balik ke ruangan sudah ditemani si migren.

Oya, judul tulisan kali ini adalah "belt" hanya karena tadi pagi saya baru mengetahui bahwa belt yang biasa saya pakai sudah tak bisa lagi digunakan karna.... guess what... sudah kurang panjang :(
Padahal jika saya tak salah mengingat hanya ada jarah seminggu dari terakhir kali saya menggunakan belt tersebut (atau 2 minggu yang lalu?), yang pasti belum terlalu lama.

Ya sudahlah... :) Memang sudah saatnya untuk memperbaharui barang-barang ke ukuran yang lebih besar... Tapi apalah daya, kadang saya menyerah pada rasa lelah