Friday, December 30, 2016

Puisi Hari Ini

Jaman dahulu kala.. pada saat facebook belum ada.. Ada sebuah forum untuk komunitas terbatas dimana saya biasa dan sering sekali posting berbagai hal. Tentu saja sekarang forum itu telah mati suri. Di postingan sebelumnya saya telah me re-posted semua cerpen yang sempat saya posting disana. Hari ini saya menemukan beberapa puisi yang sempat saya tulis di forum itu. Dan karena sesuai dengan suasana hati saya hari ini... Saya pun berniat memindahkan semua puisi itu disini.. Here we go...

violace
23rd April 2009, 10:15 AM
dan hari telah berganti
tapi kabut masih menggelayut sepi
hening
masih menyembunyikan bayang tak sempurna
violace
23rd April 2009, 10:30 AM
Menyesakkan.. 
ku beri waktu yg kau pinta 
walauku harus menahan diri 
bahkan hanya untuk bertanya kabar. 
Meyakinkan diri waktumu untuk sendiri lebih berharga dari sapaku. 
Dan detik berlalu meninggalkan jejak tajam tanpa hiasan. 
Hanya memori tentang mu. 
Monolog yg ku cipta sendiri pengganti hadirmu. 

Berapa lama waktu yg kau butuhkan? 
Benarkah untuk sendiri atau hanya untuk menghindariku? 
Tanya selalu terujap dengan jawab yg kucipta sendiri

Menunggu tanpa harap melewatkan waktu yg tak lagi berhenti menyapa. 
Hanya berlalu tanpa tanda. 
Dan akupun tak lagi menyadarinya.
Apakah yg ditunggu?
Adakah yg ditunggu?
Perlukah menunggu?

Dan waktu kembali menyapa
Kembali meninggalkan jejak walau hanya noda,
Tak lagi menghujam seperti sedia kala
Tapi cukup menyadarkan diri bahwa dia ada
Penantian mulai berakhir
 
violace
13th November 2009, 01:07 PM
ugh.. hadir kembali disini
aku butuh lagi puisi dan lagu
setelah tanpa sadar tak acuh akan keduanya selama ada dirimu
violace
22nd November 2009, 10:24 PM
cinta katanya tidak pernah menyakiti
tapi mengapa tak pernah terbukti padaku?

saat orang2 memuja cinta mengagungkan nya
ak berusaha menjauh

menjauh dari pesonanya 
menjauh dari pikatan nya
menjauh dari aromanya dari kecantikan nya
tapi aku tetap terjebak. tak bisa mengelak. 

kala berjalan sendiri di lorong hari, 
cinta disana menanti dengan sabar nya. 
menemaniku dalam senyap. 
meleburkan takut akan sakit lalu yang masih tersisa. 

cinta tak menyakiti, ujarnya lirih. percayalah..
dan cinta berjalan disampingku. 
memberi rasa aman, 
rasa butuh, 
rasa tak sendiri, 
rasa bahagia.. 
hingga ku tak lagi takut
hingga ku percaya pada cinta
hingga hariku tak lagi sepi.

Ternyata cinta membutuhkan lebih, 
tak hanya aku yang harus selalu dia mengerti. 
Akupun harus mengerti cinta. 
Tapi ak tak mengerti ingin nya cinta, 
aku yg selalu akut akan cinta tak pernah tau apa dan bagaimana cinta.
Aku baru pada tahap tak lagi takut pada cinta 
dan cinta mengharapkan ak telah mengerti semua tentang dia 
seperti dia mengerti aku. 

Maaf cinta, ak belum sempat mengenal mu. 
Ak baru bisa melihat mu seperti orang lain yang memuja mu. 
Baru bisa melihat pesona mu. 
Baru menikmati keindahan mu. 
Baru melenyapkan rasa takut ku.. 

Telah terlalu lama katamu? 
Benarkah? 
Rasanya baru kemaren cinta.. 
Waktu bagai meluncur cepat saat bersama mu. 
Cinta..
violace
25th November 2009, 10:13 PM
Andai saja bisa..
Detik berbaik hati berhenti

Saat hanya ada aku hingga ku bisa mengerti
Saat ada kamu hingga kita bisa berbagi
Saat kamu pergi hingga tak ada yang di sesali

Dan detik detik berikutnya ku bisa nikmati sepi

Semua terekam jelas..
Hingga khayal dan mimpi terwujud nyata..

Dan tak lagi kosong..
RAPUH

Ada suatu masa dimana aku malas berpikir dan hanya ingin menikmani rasa tanpa logika.

Ingin menikmati gembira, tanpa harus memikirkan apa yang menanti dibaliknya.
Ingin menikmati takut, tanpa harus berusaha berani mengatasinya
Ingin menikmati sedih, tanpa harus berjuang tegar menghadapinya
Ingin menikmati sendiri, tanpa harus bergerak mencari empati
Ingin menikmati resah, tanpa harus menyelesaikan penyebabnya.
Ingin menikmati sepi, tanpa ingin ditemani

Biar aku tenggelam dalam sedih dan terhanyut kegembiraan. 
Terkungkung ketakutan, kesedihan dan kesendirian dalam keresahan yang sepi.
Biar semua rasa dan hanya rasa ini membawa diri tanpa harus berjuang menghadapinya. 
Hanya menikmati dan menyadarinya. 
Menghargai keberadaannya dan terbawa.
Kemudian kembali hidup dalam usaha mengatasinya

Tapi untuk saat ini beri aku waktu untuk menikmatinya 
tanpa usaha
tanpa logika
tanpa berpikir

Tak butuh waktu lama
hanya perlu semenit membawa diri hancur dalam rasa tanpa logika itu
Menghancurkan diri dalam serpihan untuk kembali bangkit.

Beri aku waktu…
Hanya satu menit.
Tak lebih.
Janji.

Friday, March 23, 2007
Kayanya yang satu ini pernah di posted di blog ini deh...
violace
1st February 2010, 02:51 PM
untuk mu yang sedang sibuk

maaf sapaku membuyarkan konsentrasi
maaf sapaku membuka konfrontasi 
maaf sapaku malah membungkan komunikasi
maaf ujarku pun tak memperbaiki situasi
violace
28th February 2010, 07:55 PM
mungkin...
mungkin kamu tak bisa merasakannya..
ini hanya rasa tak kasat mata
bukan rengekan manja atau puisi kata

mungkin kamu bisa merasakannya
walau tak percaya karna tak masuk logika

tapi ini nyata, rasa itu ada
dan kata tak cukup mewakilinya
sikap tak mampu mewujudkan nya

bagimu kisah kita tinggal kenangan
bagiku selalu tersimpan harapan
violace
25th July 2010, 08:25 PM
Harusnya tak pernah ku lontarkan pertanyaan itu
pertanyaan yang menghentikan segala harap 
dan mengganti nya dengan nyata

pertanyaan yang membunuh segala mimpi
dan aku terhenyak dalam kepastian yang kuminta

tak ingin hidup dalam harap yang semu
dan kini kubermimpi agar masih ada harap
agar belum ada nyata yang pasti hingga ku masih bisa berusaha
masih bisa tertawa dalam harap menjalani mimpi
violace
28th July 2010, 03:18 PM
Tanpa kusadari tiap kali melangkah pergi, mimpi itu membuntuti. Dan saat aku lengah dia menjelma seakan nyata, hingga ku tak menyadari manakah yang benar nyata atau hanya ilusi semata. Dan tiap kali terjaga, deritanya tak tertahan kan. Melihat mimpi indah itu hancur didepan mata. Menyadari bahwa itu hanya ilusi semata. Menyadari sakit nya dari ujung jari hingga ke kepala.

Tolong jaga aku untuk tetap dalam nyata 
Tolong usir mimpi itu biar tak selalu membuntuti
Tolong aku untuk bisa merasa bahagia sekali lagi di alam nyata
bukan mimpi
3rd September 2010, 08:40 PM
dan aku menghilang dalam lara
menyelam hingga merindukan udara
tapi disini tenang dan nyaman
tak benafaspun tak apa

ubur-ubur mendekat berbinar
ada warnanya walau terlihat transparan
gelap dan secercah cahaya melenggok
dia mendekat hanya untuk memamerkan tarian dan cahayanya
aku gelap tanpa udara
dia bercahaya tak butuh bernafas

disini kelam tanpa cahaya
hanya binar dari ubur-ubur yang bangga
ini wilayahnya dan aku terjerebab

transparan bercahaya bangga menari
gelap butuh udara dan tak ingin beranjak 
dua makhluk menatap saling mengagumi
violace
12th September 2010, 10:56 PM
gembira tanpa nada
satu hari terlewati tanpa rencana
dan kau disana tertinggal tak bernyawa
hilang sudah semua rasa

percakapan semalam cukup jadi pembuka
aku hilang akal dan kau pun lebih gila
tertawa dan terbuka mata akan semua nyata
tak ada ruang tuk lebih dari semula

gembira akan semesta
hari ini terlewati dalam tawa
tak berpikir akan bersama
dan ternyata kita seirama
violace
26th September 2010, 10:13 PM
bercanda dengan sepi
dia senang sekali mengganggu saat gembira datang
tak mau kalah, dia akan muncul dan menyeretmu bersamanya
gelak tawa seketika berubah dalam sepi menggema

bercengkrama dengan sepi
dia tak selalu membawa lara atau derita
tapi juga jarang sekali mengizinkan gembira mendekat
mungkin inginnya membawa realita tapi tak selamanya dia ingin serta

bergelut dengan sepi
usahanya keras menghanyutkanmu
mengambang dalam alunan nada kosong nya
bukan gembira lara duka atau realita
hanya keheningan tanpa jeda
violace
7th October 2010, 05:48 PM
menanti lentera pemberi cahaya dari sang surya
menunggu belaian sang bayu dikala bimbang
berharap salah satu mengunjungi gersangnya tanah ini
menanti dalam ragu dan sebersit harap
hanya harap yang membuat bertahan 
walau ragu seringkali mengajak pergi

bertahan untuk titik hujan penghapus gersang
violace
17th October 2010, 08:49 PM
Menulis.. Disini...
Terapi bagi jiwa yang rapuh...
Yang labil dan hancur hanya karna tersentuh kata yang kasar

Saat angin dan hujan bergelora diluar sana, memberi suara yang menakutkan jiwa, dia bergeming hanya menikmati. Tapi saat rentetan kata muncul dikaca mengoyak rasa, tak tertahan kan. Butuh tempat untuk mengadu dan mengiba. Disini lah pojok kecil di sudut ruang. Tersepi tersendiri tak ada yang menikmati. Mungkin hanya beberapa pesinggah yang hobi melongok ke dasar jiwa, untuk berkaca atau sekedar membaca.

Disini tersepi di pojok jiwa.
Diam meresapi bertahan tak meratapi.
Meyoretkan barisan kata berharap tersembuhkan
Disini di tepi jiwa
Sepi berbicara tuk memahami
dan bunyi angin dan hujan yang masih bergemuruh menemani

~Sunday, August 01, 2010
violace
4th December 2010, 05:10 AM
nemu tulisan lama, kayanya dah pernah di post di forum juga
tapi biar deh.. :p

DETIK WAKTU
Waktu tolong berhenti sejenak saja, biar kuresapi hangatnya secercah sinar, sebelum kelam kembali mengalun membawa gelap pembeku raga.
Waktu tolong berhenti, atau perlahan..., biar ku nikmati ketenangan yang takkan lama sebelum resah merusak jiwa.
Waktu tolong aku.... berhenti saat ku sentuh bahagia dan biar berlari saat ku tertampar kenyataan.
Waktu jangan berbalik..... biar terus berlari jika tak bisa berhenti.
Jangan berbalik, biar yang tinggal hanya kenangan

SUNDAY, OCTOBER 29, 2006

There... Sepertinya saya seorang pujangga back then... haha...

Thursday, December 01, 2016

Daycare o daycare

Judul nya suka lebaaaay... Padahal cuma pengen cerita yang inti nya.. Jangan terlalu percaya dengan review emak2 di forum-forum. Walau bisa jadi bahan yang perlu diperhatikan sie tapi jangan langsung jadi patokan untuk memilih daycare tanpa mengecek lebih lanjut.

Eyke kemaren sempat galau gara-gara review daycare AL Falah yang di kalibata city di forum emak2 kota dibilang management nya ga bagus. Dan review homeydaycare di deket jagakarsa (deket rumah yang kita mo pindah) bagus plus ada online cctv nya. Harga nya juga sedikit lebih murah dibanding Al Falah. Begitu kemaren kita lihat kesana.. Beuuh... Hancur... Langsung ga niat nitipin bayi disana. Kalau anaknya udah diatas satu tahun mungkin bisa dipikir pikir lagi kalo ngga punya pilihan, tapi kalo bayi, udah langsung ngga deh.

To be fair harus nya diceritain dunk ya apa yang bikin kita ngga sreg. 
1. Tempat nya cuma terbagi kamar tidur 3, yang dibagi buat tidur todler cewe, todler cowo dan bayi. Setelah itu cuma ada satu ruang bermain luas yang semua anak disana. Pas kita lagi disana anak-anaknya rame, total 23 orang lagi sileweran maen dan para pengasuh nya duduk dipinggir dinding, nyender. Ada anak kecil lagi dibawah prosotan, dan anak yang lebih gede dari dia meluncur dari atas perosotan. Yang kecil kena dunk.. Yang kaget liat kejadian itu cuma kita. Para pengasuh nya masih duduk2 tak bergerak di dinding..! Si ibu yang lagi nerangin ke kita karna liat kita kaget langsung manggil nama, eyke pikir nama pengasuh eh taunya nama si anak gede trus bilang jangan begitu. Dari seberang ruangan..! Sementara pengasuhnya masih ga peduli.. Entah siapa yang harusnya megang anak itu. 
Terus bayi di bawah satu tahun cuma ada 2 orang yang dititipin disana. Tapi kamar bayinya punya banyak tempat tidur dilantai yang kayanya beberapa todler juga tidur disana. Yang paling bikin ga sreg adalah si bayi juga mainnya diruang luar. Dengan gaya pengasuh2 nya kaya gitu.. Wassalam aja dunk si bayi yang belum bisa merangkak itu bisa-bisa keinjek sama para todlers. Dikamar-kamar ga ada cctv nya pula.
Untuk pembagian ruangan dan besar ruangan plus attidude pengasuhnya.. Al Falah jauuuh lebih bagus dunk dibanding homeydaycare ini.

2. Pengasuh nya. Udah diceritain diatas dunk gimana reaksi para pengasuh
3. Ruang bermainnya curang cahaya, kliatannya jadi gelap aja.

Setelah liat homeydaycare, akhirnya (terpaksa) liat We Care Day yang di komplek perkantoran arkadia... Ya jauuuh dunk bedanya... Ruangannya lebih besar dan lengkap dan jmlah bayi dan todler nya cuma dibatasi masing-masing 10 orang. Tapi ya biasanya nyaris 2kali lipat juga... Selain itu untuk keluar masuk komplek perkantoran ini ribet kalau ngga pake mobil, dan juga lumayan jauh dari rumah.

Akhirnya si bayi sempat di titip di We Care Daycare selama 4 hari.. dan sekarang akhirnya pake pengasuh dirumah.

Friday, September 23, 2016

New Year 2015 trip Part 8: The rest of the trip

Udah mau dua tahun booo... belom beres juga nulis soal trip ini... Kalau merujuk rencana awal disini, masih panjaaang dunk perjalanannya... Masih bakal ada part-part selanjutnya. Niat awalnya mau bikin cerita per hari.. ditiap part nya. Tapi apalah daya.. saya mulai bosan dan ingetan sudah tak sejelas dulu lagi.. *halah.
 Jadi ini sisa trip yang belum saya tulis...
1 Jan 2015    : Paris when everything almost closed : where did we go then? Grand Mosque
2 Jan 2015    : Arrived back in Wageningen
3 Jan 2015    : Amsterdam - shoes-light- maximus diner
4 Jan 2015    : Another city in the Netherlands (amsterdam and rotterdam) shopping!
5 Jan 2015    : amsterdam - lilystad - the jacket
6 Jan 2015    : He's leaving

Highlight dari sisa trip itu adalaaaah... Berantem dwoonk....
Sebenarnya berantemnya udah dimulai dari awal... adaaa aja yang bikin marahan. Malam sebelumnya gara-gara ngambil foto... Hari ini (maksudnya tanggal 1 Jan 2015) gara-gara ngga nemu tempat buat nitipin ransel yang kita gotong-gotong dan kebanyakan tempat tutup. Kayanya sie sering bermasalah nya ketika mau makan.. memutuskan mau makan apa aja pake terserah terserahan lama.. haha...

Biasanya di major stasiun kan ada tempat penitipan koper, tapi di tempat pertama, entah karna libur awal tahun atau karna kita bego aja dengan pintu auto nya, akhirnya kita pindah ke stasiun lainnya yang syukurnya adaaa...! Dan deket stasiun itu ada taman dan grand mosque. Jadilah hari itu jadinya jalan ke taman dan ke masjid di Paris.
Grand Mosque nya Paris
Setelah dari masjid itu, kita menemukan resto india yang buka di dekat sana (kebanyakan masih tutup habis new year parteeeh). Habis itu udah.. balik lagi ke stasiun ambil ransel, terus naik kereta ke tempat bus. Sepanjang malam dihabiskan untuk perjalanan kembali ke Belanda.

Kita naik bus Eurolines ke Belanda yang berhenti dulu di beberapa kota di Belanda, dan berniat turun di Utrecth biar lebih deket balik ke Kampung. Ketika bus itu berhendi di kota paling selatan Belanda, si supir menghitung penumpang dan tau harusnya ada seorang lagi yang turun disana. Dan dia ga mau ada free rider ke Amsterdam karena jaraknya lumayan dan kayanya harga tiketnya juga beda. Alhasil si Pak supir mo ngecek tiket penumpang yang tersisa satu persatu. Sementara tiket kite di ransel yang disimpan di bagasi bawah. Untung nya sebelum si supir sampe ke kita, duo mbak-mbak ceriwis di depan rebut ngebangunin saorang mas-mas pules dibelakang mereka yang ternyata turun di kota itu. Selesailah permasalahan dengan si mas-mas muka bantal dan tampang bingung buru-buru ngemasi barang nya dan turun.

Sesampainya di stasiun Utrecth, karena masih pagi buta, jadwal keretanya masih jarang. Atau jangan-jangan itu kereta pertama ke Wageningen. Akhirnya kami memutuskan sarapan dulu sambal nunggu kereta mo jalan di kedai pasta stasiun. Saya seperti biasa sarapan dengan kopi dan croissant.. tapi si calon suami dwooonk... subuh-subuh udah mesen pasta.. hahaha...

Ketika udah turun ke tempat kereta dan 2 menit lagi harusnya jalan, si kereta masih gelap dan pintunya ga bisa dibuka. Kita begong dunk.. eh taunya kereta yang mau jalan ada didepan.. Dan udah bunyi pluit nya.. Jadilah pagi itu lari-lari menuju kereta ku... kalo ga nunggu nyaris setengah jam lagi kereta berikutnya... fiuh...

Amsterdam at night
Hari-hari berikutnya cuma kita habiskan di Belanda untuk shopping..! Beliin titipan dan oleh-oleh buat keluarga dan teman dan tentu saja buat diri sendiri. Sempat jalan ke Amsterdam lagi dan Rotterdam. Ke Lilystad cuma buat ke FO nya ajah. Di Amsterdam ada light exhibition, jadi sempat lihat bentar.. jalannya lumayan bikin pegel. Sempat melipir bentar ke pinggiran Redlight district.
Salah satu light art nya




Monday, August 08, 2016

New Year Trip 2015 Part 7: Hop on Hop off bus

31 Dec was his birthday..! Yeay...!

Mengawali hari, kami menuju pusat kota dan berhenti untuk membeli sarapan di Paul. Iya Paul.. itu lho... toko jualan kue dan pastry yang biasanya di stasiun-stasiun kalo di Perancis, tapi kalo di Indonesia Paul itu restoran high end yang ada di mall gede, yang kalo masuk harus nunggu dulu dilayani dan antri meja kosong. Full service dan harga selangit dunk tentunya. Hari itu kami membeli pastry di stasiun yang dekat Galery Lafayet. Karena disana adalah salah satu tempat pemberhentian bus hop on hop off yang akan kami gunakan. Berhubung Paris kota besar yang tak bisa dikelilingi dengan berjalan kaki, dan waktu kami hanya sebentar dikota ini, kami memutuskan untuk menggunakan bus ini mengelilingi kota. Rencananya adalah mengitari kota mengikuti jalur bus ini sebelum kemudian memutuskan untuk mengeksplor titik yang kami mau.
Salah satu sudut kota Paris yang cantik
Baru saja di titik pertama kami muncul di permukaan setelah keluar dari metronya, saya sudah sibuk memotret sana sini mengabadikan tiap sudut kota ini. Tidak seperti di Brussel yang gedung tinggi nya penuh dengan detil ornament, di Paris gedung-gedung nya terkesan dull. Tapi ukurannya besar-besar, dan entah kenapa deretan bangunan tinggi dengan atap berjendela itu selalu membuat saya ingin mengabadikannya.

Tipikal arsitektur di Paris; besar, tinggi, dull, berjejer rapi

Diantara gedung tinggi ada lapangan public space
Karena tanggal 1 museum ini tutup, antrian hari ini sangat padat
Sungai Saine, Louvre di kanan dan Eiffel terlihat kecil di kiri
Dari Galery Lafayette bus hop on hop of melewati Louvre museum dan menyusuri Seine river menuju ke Eiffel tower. Kami bergeming di bus, karena memang berencana untuk mengambil satu putaran penuh terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk memasuki tempat-tempat wisata. Apalagi kami berencana masuk louvre keesokan harinya, bukan hari ini.
Saine and Notre Dame
Notre Dame Catedral 
Clear view of Notre Dame
River, big dull building and Notre Dame twin tower

Seperti yang saya bilang... Saya suka sekali memotret bangunan di kota ini. Bangunan biasa yang sama sekali tidak memiliki nilai sejarah atau cerita touristic. Bangunan yang membuat saya menyukai Paris.
Random corner of Paris
Random corner of Paris
One of famous building (that I forgot what :D)
Queuing to enter a museum 
the obelisk
Di Cham Elyse sedang ada Chrismast Market disepanjang jalan dengan jualan dari sayur dan buah segar sampai mainan. Kami hanya mengamati dan mengabadikan dari bus pemandangan ini tanpa berniat turut sedikitpun. Pada saat ini belum terjadi penembakan di Paris, tetapi sudah banyak polisi patroli membawa senjata laras panjang di daerah-daerah pusat wisata

Bangunan para penjual di Christmas Market yang berjejer rapi


No, I didn't get any ring from this store :p
Gara-gara seorang teman kampus saya -yang tau bahwa kita bakal jalan di Paris- sibuk berfantasi bahwa saya akan mendapatkan cincin dari tiffany, akhirnya saya pun jadi sibuk menfoto took ini untuk dia :p. Dan tentu saja saya tidak membeli / dibelikan apapun dari toko ini. Terlalu mahal bo...

Des Invalides dari jauh
The City Icon

Louvre dari seberang Seine
Sungai Seine yang membelah kota Paris
Boat tour di Paris
Jembatan yang dipenuhi gembok cinta. Tahun 2015 semuanya dipindah dan konstruksi dinding jembatan diganti sehingga tidak memungkinkan lagi untuk menggantung gembok
Kumpulan gembok yang memberati jembatan
Ours (ikut merusak jembatan -.- )
Colorful Meringues
Gereja di daerah Sorbonne
Malam tahun baru di




Tuesday, August 02, 2016

New Year Trip 2015 Part 6: Paris...here we come..!

Hari itu tanggal 30 December 2015. Saya sudah lupa apa yang kami lakukan sebelum naik ke bus menuju Paris. Saya hanya ingat kami sedikit lebih lama menunggu bus nya yang entah mana, beberapa orang dari group bus kami telah menunggu sambil menahan dingin. Sayangnya saya sama sekali tidak ingat perjalanan di bus, barangkali hanya saya habiskan dengan tidur. Sesampainya di Paris kami langsung menuku hostel menggunakan metro. Karena sebelumnya telah pernah menggunakan Euroline dan Metro nya, saya sedikitnya sudah punya gambaran.

Sayangnya saya lupa di distrik mana kami menginap, tapi penginapannya dekat dengan stasiun metro, dekat dengan beberapa tempat makan. Hari ini kami banyak menghabiskan waktu berjalan kaki untuk mencari tempat makan yang halal tak jauh dari penginapan. Tetapi karena salah lokasi dan ketika ditemukan pun ternyata tempat itu baru akan buka beberapa jam kemudian, akhirnya kami balik dan makan dekat penginapan. Petualangan hari ini di akhiri karena cape habis berkendara dan cape habis jalan lumayan jauh mencari resto yang halal tadi.

Edit:
Sepertinya hari ini kami sempat mengunjungi Montmarte, sebuah katedral di daerah yang tinggi. Tempat ini touristic sekali, disepanjang jalan kecil menuju kesini banyak sekali toko souvenir murah.
Orang-orangnya sibuk melihat seorang street performer

Tuesday, July 26, 2016

New Year 2015 Trip Part 5: Brussel -Walking aroung the city and the museum

Jika berkunjung ke Brussel, kota utamanya Belgia, tentu icon pertama yang harus dikunjungi adalah Meneken Piss nya. Benarkan? Ini sudah kali kedua saya melihatnya dan tetap melihat pojok itu sangat ramai pengunjung, mengagumi patung anak kecil pipis itu. Patung ini sangat significant bukan hanya karna si patung nya, tapi karna system pipa air nya yang pada jaman dahulu kala belum pernah ada,

tentunya must visited place yang pertama adalah patung anak kecil pipis yang mini itu (ayo cari dimana patung nya..!)

ini lhoooo....

Oya, tentu saja, sekali lagi kami memulai hari dengan mampir mebeli minuman panas dan -karna sedang di Belgia- waffle tentunya. Karena Brussel cukup besar kotanya, kita tidak cuma main di wilayah old town nya, tapi sempat melipir ke daerah pertokoan modern yang memiliki high end brand berjejeran sepanjang jalan. Setalah itu kami ke daerah istananya yang sumpe gede banged dan masuk ke salah satu museum yang masih buka disebelah Istana. Kebanyakan museum di Brussel tutup di hari Senin. Tak ada tempat baru yang saya kunjungi kali ini, semuanya telah pernah saya lihat di trip sebelumnya. Oh.. kecuali museum itu.

Yang masih saya ingat dari perjalanan hari ini adalah bunyi sirene polisi yang terdengar sangat aneh saat kami berjalan dari pertokoan ke arah Palace. Usaha mencari sepatu (yang dimulai dari Amsterdam) berlanjut hingga ke kota ini.

 
Di salah satu sudut kota Brussel

Mark Place, Brussel

Where to go?
Di depan Royal Palace

Museum next to the palace
Someone really loved the museum and someone bored

New Year 2015 trip Part 4: Gent the second time

Sebelumnya saya sudah pernah ke Gent bersama teman-teman "serumah" dan saya menyukai kota tua nya dan jarak nya pun cukup terjangkau dari Brussel. Sebenarnya saya ingin kembali ke Brugge, tapi mengingat jarak brugge lebih jauh, saya memutuskan untuk ke Gent saja kali ini. Ya.. semuanya keputusan saya, since my significant one, didn't really care where we go, that would be a new place to him, he didn't have a list of must visit places like I had. Jadi semuanya terserah saya :)

Kami berangkat pagi hari dan membeli tiket return di stasiun Brussel yang saya sudah lupa namanya :D. Sepertinya kami hanya perlu berjalan kaki dari penginapan ke stasiun ini. Membeli tiket return ke Gent yang kalau tidak salah 20 euro pp.

Sesampai nya di Gent, kami menggunakan tram menuju ke old town nya. Tipikal Eropa, begitu di old town, semua biasanya berjarak selemparan batu dan bisa dijelajahi satu hari dengan berjalan kaki. Setelah turun dari tram, saya langsung tertarik dengan tempat ngupi yang banyaaak pattisarie nya. Dan tentu saja udara yang dingin mendukung keputusan ini. Seharian kami habiskan berjalan mengikuti peta wisatanya (saya yang freak ingin mengunjungi semua, dia yang mengikuti apa maunya saya saja).
Hal pertama yang dilakukan begitu sampai... Coffee..!
Kami kemudian mengambil boat tour nya karena saya kedinginan dengan angina yang bertiup agak kencang. Boat tour kurang lebih 1 jam dan membayar 10euro. Kemudian kami ke kastil (yang saya lupa  namanya), menlewati Christmas Market, luch di salah satu gerai junk food yang antrinya super duper panjaaaang... Dan di daerah Gent ini mayoritas Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Belanda, sementara di Brussel kebanyakan menggunakan Bahasa Perancis.

Boat tour, pemandu nya menyampaikan keterangan dalam Bahasa Belanda, Perancis, Jerman, dan Inggris :)

Salah satu spot popular untuk berfoto (bahkan dicantumkan di dalam peta wisatanya)

Bangunan di kota Gent
From another angle

Manaken piss juga ada di Gent

View dari kaca boat

Clear blue sky but freezing

Yang disebelah kiri restoran pinggir sungai dan sebelah kanan hal pasar market hall

Kastil dilihat dari sungai
Gent dilihat dari atas kastil


Christmas Market
I just love this view