Beberapa karya dari Lego |
Salah satu favorite saya. Impressive! |
Banyak anak kecil tapi yang seorang ini lucu bangeeed |
2 orang PhD students muda |
Well yeah.. Lego keren deh.. Dari small bricks itu dia bisa bikin yang keren gitu. Tapi yaaah.. karena saya lebih mencintai alam yang nampak sangat mempesona, setelah exhibition saya melanjutkan perjalanan sendiri ke daerah yang terkenal dengan kincir angin nya disini. Oya disepanjang pameran itu kita ditemani oleh rekaman suara si artis yang menerangkan tentang masing-masing karya nya. Si artisnya (lupa namanya) dulu merupakan seorang lawyer di NewYork yang setiap maam berkutat dengan lego nya dan akhirnya memilih melepaskan karirnya sebagai lawyer menjadi artis lego. Dia sering banged mengulang-ulang kisah dia sebagai lawyer yang memutuskan meinggalkan kerjaan demi "mainan". Bayangkan dwonk bagaimana kerennya mengajukan pengunduran diri sebagai pengacara untuk bermain-main dengan lego. Dan sepertinya si artis bangga sekali dan mengajak untuk mengejar mimpi, walau dia juga ngasih warning untuk realistis. Sekurangnya kalo berniat melepas kerjaan demi mengejar mimpi jadi gitaris di rockband, make sure dulu you bisa maen gitar atau ngambil les gitar dulu. Langsung tertampar dengarnya. Saya yang bermimpi jadi penulis tapi ngga pernah belajar bagaimana menulis yang baik. *sigh*
Well.. well..
Setelah exhibition itu, saya memisahkan diri dari para PhD itu.
Dan pemandangannya cantiiiik.... Terang dan sangat kontras dengan pameran "pintar" lego sebelum nya.
Green field, Blue Sky |
Blue sky and Windmills |
Pemandangan awal di kompleks ini jika datang dari train station terdekat |
Ingin "menangkap" rumah-rumah cantik diseberang sungai.. Tapi apalah daya yang tertangkap kamera tak seindah aslinya |
Saya hanya menghabiskan waktu berjalan-jalan di kawasan ini tanpa berniat memasuki satupun museum nya. Mereka punya beberapa museum kecil termasuk masuk ke salah saru windmill nya. Tapi karena saya merasa sudah cukup pinter setelah melihat art exhibition sebelumnya, jadi saya memilih tidak memasuki satu museum pun.
Oya tempat ini penuuuuh turis dan tentu sahaja ada cafe dan toko souuuuvenirnya. Dan tentu saja rame turis Asia. Sewaktu saya mengantri untuk masuk ke toilet, si ibu penjaga nya dengan ramah nya meletakkan tanggannya di bahu saya sambil bilang
"I am sorry lady, but I have to tell you not to use your water bottle inside"
"My water bottle? What do you mean?" Padahal sambil mulut saya mengajukan pertanyaan itu saya langsung menyadari maksudnyaaaa.. Apalagi kalo bukan soal
"To clean your self.. I am sorry.. I have to tell this because some people make a big mess inside there"
Tuh kaaaan... Grrr... Kalo pun pada pake air botolan mbok ya jangan bikin basah kemana-mana dwooonk.. Akhirnya kan di cap seperti ini.. Lihat saya asia dan pakai kerudung langsung dituduh bakal bikin kekacauan di dalam toilet. Ngga enak banged cap nya.
Ah well.. another piece for today.
*jadi nulis blog aja kerjaannya hari ini nieeeh?!?