Showing posts with label Jalan. Show all posts
Showing posts with label Jalan. Show all posts

Monday, June 23, 2014

Lego exhibition and Zaanse Schans

Produktif sekali saya hari ini di blog. Saat seharusnya saya harus produktif di thesis. At least masih mendingan daripada tidak produktif sama sekali.

Beberapa karya dari Lego
Kembali pada tema kali ini. Minggu lalu saya mengunjungi sebuah lego exhibition di Amsterdam atas ajakan seorang teman. Teman ini seorang PhD student, yang control freak rajin sekali mengorganisir acara bersama teman-teman. Dia teman saya sewaktu tinggal di housing yang lama dan biasanya mengajak teman-teman yang juga dulu tinggal di koridor yang sama dengan kita dan teman-teman kantornya. Pada kesempatan kali itu tak ada teman sekoridor lainnya yang bergabung selain saya. Jadinya saya dikelilingi oleh teman-teman kantor dia yang artinya para PhD semua. Dan karena si Jerman teman saya itu tau berapa usia saya, dengan bahagia nya dia mengumumkan bahwa salah seorang teman nya yang seorang cowo muda ganteng tinggi  itu baru berumur 22 tahun. Yeaaah.. Greaaat..! Yang pergi cuma 5 orang akhirnya termasuk saya. 4 orang manusia muda yang sedang PhD dan saya. Tua. Master.

Salah satu favorite saya. Impressive!

Banyak anak kecil tapi yang seorang ini lucu bangeeed

2 orang PhD students muda
Anyway.. It was fun.. For them..
Well yeah.. Lego keren deh.. Dari small bricks itu dia bisa bikin yang keren gitu. Tapi yaaah.. karena saya lebih mencintai alam yang nampak sangat mempesona, setelah exhibition saya melanjutkan perjalanan sendiri ke daerah yang terkenal dengan kincir angin nya disini. Oya disepanjang pameran itu kita ditemani oleh rekaman suara si artis yang menerangkan tentang masing-masing karya nya. Si artisnya (lupa namanya) dulu merupakan seorang lawyer di NewYork yang setiap maam berkutat dengan lego nya dan akhirnya memilih melepaskan karirnya sebagai lawyer menjadi artis lego. Dia sering banged mengulang-ulang kisah dia sebagai lawyer yang memutuskan meinggalkan kerjaan demi "mainan". Bayangkan dwonk bagaimana kerennya mengajukan pengunduran diri sebagai pengacara untuk bermain-main dengan lego. Dan sepertinya si artis bangga sekali dan mengajak untuk mengejar mimpi, walau dia juga ngasih warning untuk realistis. Sekurangnya kalo berniat melepas kerjaan demi mengejar mimpi jadi gitaris di rockband, make sure dulu you bisa maen gitar atau ngambil les gitar dulu. Langsung tertampar dengarnya. Saya yang bermimpi jadi penulis tapi ngga pernah belajar bagaimana menulis yang baik. *sigh*

Well.. well..
Setelah exhibition itu, saya memisahkan diri dari para PhD itu. Bukan apa-apa, saya tak kuat mental lama-lama menjadi orang bego sendiri. Karena saya masih berniat melanjutkan perjalanan ke Zanse Schaan, sementara mereka hanya berniat untuk makan siang dan ngobrol. Jadilah saya melanjutkan perjalanan sendiri dengan berbekal apps public trasport biar ngga nyasar. Walau sempat ketinggalan bus gara-gara salah ngerti petunjuk di app, akhirnya saya sampai juga di tempat yang ternyata tujuan utama turis kalo ke Belanda ini. Bahkan saya juga melihat bus hop-on hop-off disini.

Dan pemandangannya cantiiiik....  Terang dan sangat kontras dengan pameran "pintar" lego sebelum nya.
Green field, Blue Sky

Blue sky and Windmills 
Pemandangan awal di kompleks ini jika datang dari train station terdekat

Ingin "menangkap" rumah-rumah cantik diseberang sungai..
Tapi apalah daya yang tertangkap kamera tak seindah aslinya

Saya hanya menghabiskan waktu berjalan-jalan di kawasan ini tanpa berniat memasuki satupun museum nya. Mereka punya beberapa museum kecil termasuk masuk ke salah saru windmill nya. Tapi karena saya merasa sudah cukup pinter setelah melihat art exhibition sebelumnya, jadi saya memilih tidak memasuki satu museum pun.

Oya tempat ini penuuuuh turis dan tentu sahaja ada cafe dan toko souuuuvenirnya. Dan tentu saja rame turis Asia. Sewaktu saya mengantri untuk masuk ke toilet, si ibu penjaga nya dengan ramah nya meletakkan tanggannya di bahu saya sambil bilang
"I am sorry lady, but I have to tell you not to use your water bottle inside"
"My water bottle? What do you mean?" Padahal sambil mulut saya mengajukan pertanyaan itu saya langsung menyadari maksudnyaaaa.. Apalagi kalo bukan soal cebok kebiasaan ga bisa cuma pake toilet paper.
"To clean your self.. I am sorry.. I have to tell this because some people make a big mess inside there"

Tuh kaaaan... Grrr... Kalo pun pada pake air botolan mbok ya jangan bikin basah kemana-mana dwooonk.. Akhirnya kan di cap seperti ini.. Lihat saya asia dan pakai kerudung langsung dituduh bakal bikin kekacauan di dalam toilet. Ngga enak banged cap nya.

Ah well.. another piece for today.

*jadi nulis blog aja kerjaannya hari ini nieeeh?!?

Wednesday, June 11, 2014

Bromo Trip

I know.... Bromo itu tujuan seribu umaat... Udah ngga menarik lagiii... Tapi itu ada di wish-list tempat di Indonesia yang harus saya kunjungi sebelum mati (halah). Dan kebetulan teman saya ada yang menikah di Suarabaya dan saya sudah berjanji untuk datang ke pernikahannya.

Bahagia bisa mengambil foto ini langsung
walaupun udah sering banged lihat dimana-mana
Setelah menggila di tahun 2012 mengunjungi tempat-tempat yang ada dalam wish-list saya, yang kebanyakan adalah laut.. Akhirnya saya berkesempatan (dan memaksakan) ke Bromo di awal bulan April kemaren. Well.. what can I say.. I love the view. Tapi teman seperjalanan itu memang bisa membuat suasana yang begitu berbeda. Sayangnya saya "sendiri" ditengah keseruan anak-anak muda itu.

dan anak-anak muda itu satu dekade lebih muda daripada saya
Oya, berhubung saya paling benci menemukan catatan perjalanan yang tidak memberikan rincian yang bisa dicontek seperti nama travel yang digunakan berapa biaya dan sebagainya, dengan berat hati sayapun akan menulis sedikit rincian untuk memberikan perspektive yang berbeda dari tulisan-tulisan sama di luar sana.

Titik keberangkatan kami dari Surabaya, berangkat jam 10 malam, sampai di Pasuruan sekitar jam 2am. Naik ke bromo pake jeep itu bisa dari Pasuruan dan Malang. Dan dari Surabaya tentu saja lebih dekat ke Pasuruan. Biaya travel dari Surabaya + Jeep nya 1,35 juta total untuk maksimal 6 orang. Dan terjadi kesalahpahaman dari deal awal teman saya, dan menurut saya itu kemahalan karena mereka mematok 550 ribu untuk jasa jeep dan itu pun hanya untuk ke pananjakan dan gunung bromo. Sementara ada 7 lokasi yang bisa dinikmati di sekitar bromo dengan menggunakan jeep termasuk air terjund an padang savananya.
another side of then mountain
Jadi saran saya jika akan memanfaatkan travel dari surabaya, mending sewa untuk pp saja excluding jeep karena bisa di nego langsung di kaki Bromo (dengan harga resmi 350rb untuk 3 lokasi dan tambahan untuk lokasi2 lainnya) dengan catatan bukan di peak season. Karena si Pak supir cerita seminggu sebelumnya yang loong weekend, jeep sampe habis.
view from the top of mount bromo
Tips berikutnya adalah berangkat lebih awal keatas. Selain untuk memperoleh posisi ok dalam melihat sunrise nya, juga agar tak perlu berjalan jauh ke setelah turun dari jeep. Berhubungparkirannya cuma sedikit dan kebanyakan jeep hanya parkir di pinggir jalan, makin rame orang yang telah datang, makan parkir jeep nya akan makin jauh dari view point.

Tips paling PENTING berikutnya adalah mind your waste..!! Jangan buang sampah sembarangan..!!! Ini hal yang paling menyesakkan yang saya lihat di Bromo. Terutama di view point nya. Begitu para turis beranjak.. pelataran itu dipenuhi dengan berbagai macam sampah.
tangga dan bunga
ternyata edelweiss nya hasil budidaya, syukurlah :) 

Wednesday, February 26, 2014

Commuter Line Jakarta

Never ever trying to use it in rush hours if you don't really have to. In my case, I don't really have other (better) options. So here we go.. Not only it's never on time but also not enough space for all passengers.








Tuesday, January 07, 2014

West Sumatra 101 Trip

Di penghujung tahun 2012, beberapa teman saya mengunjungi Padang kota tercinta, kujaga dan kubela (sumpe itu tagline kota nya lho.. entah ide siapa). Sebagai rombongan yang pertama kali menginjakkan kaki di bumi sangkuriang Malinkundang ini, tentu saja saya bawa mengunjungi tempat-tempat yang wajib dikunjungi. Kecuali 2 orang cewe cantik yang telah memiliki ide untuk menghabiskan hari pertama mereka di pulau Cubadak, sebuah resort island terkenal yang dikelola oleh orang asing yang bahkan saya sendiri belum pernah menjejakkan kaki disana.

2 broke girls on the way to Cubadak island (pic courtesy of indah or cupid)


Cubadak Island (pic courtesy of indah or cupid)

Cubadak Island (pic courtesy of indah or cupid)
Sementara rombongan lainnya menghabiskan hari itu di kota Padang. Mereka sempat mengunjungi rumah makan pagi sore yang jadi tempat favorit nya Pak Bondan, walau untuk selera saya rasanya jauh dari masakan padang dan sangat over priced. Mereka juga sempat ke toko souvenir Silungkang (yang merupakan tempat favorit saya :D) sebelum saya bergabung ikut ke jembatan sitinurbaya dan pantai air manis demi menemui patung malinkundang.
Rumah Makan Pagi Sore yang andalannya ayam goreng dan rasa masakan Padang yang bisa diterima oleh semua lidah. Not an authentic Padang taste, I must say. (pic courtesy of Tessa)
Jebatan Siti Nurbaya (pic courtesy of Tessa)
Akhirnya menemukan patung Malinkundang yang mulai tergenangi air pasang. Saya terakhir melihat patung ini saat jaman SD dan sekarang sama sekali tak mengenali lokasinya lagi (pic courtesy of Tessa)
Hari kedua di Padang di mulai dengan mengunjungi soto padang Garuda sebelum kami semua melanjutkan perjalanan menuju Bukittinggi sambil mengunjungi lembah anai, memakai pakaian tradisional di Pusat Dokumentasi dan Informasi kebudayaan Minangkabau di Padang Panjang, dan tentu saja menyambangi Sate Mak Syukur.

Sesampai nya di Bukittinggi, setelah mendapat penginapan, kita hanya menghabiskan waktu di sekitar jam Gadang dan pasar atas untuk mendapatkan beberapa items yang dicari oleh teman saya (and some items for myself). Dan berakhirlah hari kedua perjalanan kali ini untuk sebagian rembongan. Sementara saya and the 2 girls keluar lagi malam harinya demi mencari duren dan another photo sessions in Jam Gadang.
Breakfast at tiffany Soto Garuda, Padang

Pose, pose and pose at Lembah Anai Waterfall, Padang Panjang

Ikutan shooting (dan makan) di Rumah Gadang Padang Panjang

In Minangkabau Wedding costume 

Can't miss Sate Mak Syukur. Not everyone could enjoy the authentic Satay Padang.

The iconic (but not so impressive) Jam Gadang Bukittinggi 
2 broke girls and their durians

Night at the cafe

Jam Gadang at night
Hari ketiga diawali benar-benar di pagi hari dan kami memutuskan untuk berjalan kaki menuju Panorama dan Lobang jepang yang hanya berjarak beberapa ratus meter dari penginapan. Dan tentu saja tempat itu belum buka! Akhirnya kita menyempatkan diri sarapan di warung sekitar sana yang baru saja mulai menggelar dagangannya. Hari ketiga ini juga merupakan hari terakhir teman-teman saya di Sumatera Barat. Rencana hari ini adalah mengujungi panorama dan lobang jepang, ke Puncak Lawang untuk menikmati view nya Danau Maninjau, ke Istana Pagaruyung, dan memenuhi undangan makan malam di Padang sebelum mereka kembali mengejar flight meninggalkan Sumatera Barat. 
Panorama

Rear exit Lobang Jepang

Puncak Lawang

Istana Pagaruyung

Rice Field
Untuk perjalanan di hari ketiga ini, sebagian besar waktu dihabiskan di mobil karna harus berpindah dai Puncak Lawang di Kabupaten Agam ke Istana Pagaruyung di Batusangkar, dan kembali ke Padang. Dan karena ingin memenuhi undangan makan malam di padang dan mengejar pesawat, jadi perjalan terasa terburu-buru.

Perjalan 3 hari ini dilakukan dengan mobil pribadi. Saya membayangkan para traveler di luar sana yang barangkali ingin melakukan dengan transportasi umum, sebenarnya memungkinkan tapi akan membutuhkan waktu yang lebih lama, hanya karena jadwal nya yang tidak pasti dan harus tau dimana tempat memperoleh bus/ loket tiket (Padang itu ga punya terminal bus yang berfungsi! unbelievable).

Untuk transport Padang-Bukittinggi akan sangat mudah dijumpai bahkan dari airport (tapi tanpa ada bus resmi). Untuk ke puncak lawang saya sama sekali tak tau apakah ada public transport atau tidak. Jika memiliki waktu terbatas, akan lebih mudah untuk menyewa mobil berikut sopir nya dan akan lebih murah jika perjalanan dilakukan berombongan. Jangan lupa untuk mengunjungi Harau di Payakumbuh jika memiliki waktu lebih.

Sebenarnya masih banyak objek wisata alam di Sumatera Barat seperti danau Singkarak di Solok, danau kembar di Solok Selatan. Tapi mengingat perjalanan dari Padang dan fasilitas di dekat danau-danau itu, saya sama sekali tak menyarankan untuk para light traveller yang menginginkan kenyamanan liburan. Kecuali bagi pecinta alam yang suka bertualang.

Monday, January 06, 2014

My travelling highlight in 2013

January 2013 : back from Maldives trip
Ternyata, 2013 ini sudah tak saya awali di negri tercintah endonesah. Saya menghabiskan tahun baru di Maldives, sebuah negara kecil di tengah samudra. Pantai nya dan dunia bawah lautnya breath taking. Tapi mungkin di negara kita tercinta juga bisa dijumpai hal yang sama. Barangkali dedanya disana, view yang sama bisa dinikmati di public beach and picnic island nya, sementara di Indonesia harus mencari pulau-pulau tertentu untuk mendapatkan pantai pasir putih tanpa cela seperti itu.
Sea Lovers
Male, the capital city
The underwater world
The food


January 2013 : a life changing journey to the north (destination The Netherlands)

Di akhir bulan Januari, saya memulai perjalanan baru yang benar-benar no turning point and changed my easy life to..... I don't know.. let see the result in a year from now. I hope it's for a better one. At least I achieved my dream to set my feet in Europe :)
A new dawn. My first in European continent
View from my window in my early accommodation


March 2013 : a trip to a neighbour country (Belgium)
Saya berhasil memposting tulisan tentang trip ini hanya untuk bagian awal, ketika sampai di Antwerpen. Padahal di trip ini saya juga mengunjungi Brussel, Brugge dan Gent dengan berbagai cerita menarik termasuk tersasar ke daerah seperti red light district di Amsterdam disuatu pagi.

The Famous Manneken Piss
Manneken Piss zoom out (not so impressive, eh..?)
Brussel Main Plaza at night
French fries that originally from Belgium
Brugge, the old city
Another corner of Brugge
Brugge warriors (not) 
Canal in Brugge

Gent
Gent
Gent

June 2013 : a 10 days excursion to South France
Ini sebenarnya tak bisa dibilang sebagai travelling karena merupakan bagian wajib dari sebuah course. Jadi sekelas kita pergi ke sebuah pertanian di Selatan Prancis dan tinggal disana selama 10 hari. Hari Minggu nya kita sempat main ke Saumur, kota kecil yang memiliki UNESCO site sebuah kastil dan kota yang menarik.
10 days in a tent

The L'Aunay Lubin Farm

The Cattle

The weeds

Visiting another farm

A nearby castle 

UNESCO heritage castle in Saumur

Medieval game

The City view from the castle

The castle miniature 

The City

July 2013 : summer holiday in Spain
Di Spanyol ini saya mengunjungi kota Madrid, Toledo, Alcala de heres (or something like that) yang dua kota terakhir merupakan day trip dari Madrid. Dilanjutkan ke Cordoba dan Granada. Kota yang saya sukai? Toledo, Cordoba dan Granada.. hehe... Diperjalanan kali inilah saya baru bisa membayangkan kota-kota di novel Eragon dan LOTR. Medieval city dengan dinding kota nya. Terutama saat saya mengunjungi Toledo.
Madrid, The City
Toledo in a background
Alcala de Henares

Cordoba
Granada

August 2013 : Eid al- Fitr in my home country
Pulang kampung dihari lebaran ini bisa dibilang rencana dadakan saya saja. Pada akhirnya saya menghabiskan satu bulan (not bad) dengan berbagai jadwal bertemu teman dan keluarga. No picture available :p

September 2013 : 2 days in Paris
Ini merupakan perjalanan yang cukup melelahkan dan penuh drama (lebay). Pada hari jumat malam, saya dan seorang teman berangkat ke Paris dengan bus. Perjalanan menjadi cukup lama karena rute bus nya agak berbelok-belok melewati beberapa kota di selatan Belanda dan beberapa persinggahan termasuk di Brussel. Kami sampai di Paris pada pukul 6 pagi. Untungnya kita udah browsing sedikit banyak tentang sistem transportasi di Paris, karena jam segitu belum ada seorang penjaga loket di stasiun tersebut dan akhirnya semua orang mengantri panjang di mesin tiket otomatis nya.

Dari sabtu pagi itu kami mengelilingi kota Paris hingga Minggu malam dan kembali pulang dengan bus yang sama. Satu kesalahan fatal kami adalah karena masih menganggap Paris sama seperti kota-kota Eropa lainnya yang dapat ditempung dengan berjalan kaki, padahal kotanya sangat besar dan kami banyak kehilangan waktu gara-gara berjalan.

Eiffel, Montmartre, Les Invalides, Monalisa

December 2013 :  warm winter in Berlin and Prague
Praha itu kota yang sangat cantiiik... Sementara berlin nampak sama seperti Paris. Mungkin seperti pada saat saya ke Paris, saya memiliki ekspektasi yang tinggi dan mungkin juga karena waktu perjalanan di Paris yang sangat singkat, jadi saya tak begitu menikmatinya. Berlin... Hmm.. entahlah.. saya tak langsung jatuh cinta pada kotanya seperti saya cinta Praha.
Berlin; The gate, Dome and Museum

Prague at night

Prague, the main road

Prague, the castle
Prague the city from above


Kutna Hora, a UNESCO heritage city one hour away from Prague


All year round : different cities in The Netherlands
Amsterdam
Utrecht
Maastricht
Den Haag
Volendam
Ede
North-Holland
Arnhem
Keukenhof

Ternyata list nya panjaaaang dan hampir setiap bulan. No wonder my significant one complained about it.