Seperti biasa, sebelum menulis inti cerita, saya suka menulis komentar yang lain-lain dulu yang biasanya tidak ada hubungan dengan judul. Hanya ingin merekam sebuah fakta kecil, bahwa pada awal nya, si manusia di seberang lautan ini memanggil saya dengan panggilan "kakak" dan sejak entah kapan panggilan itu telah bertransformasi hanya menjadi nama saya saja tanpa saya sadari. Saya bukan penggila panggilan
Baiklah.. mari kita berlanjut ke cerita tentang gebetan. Selayaknya orang yang telah terlalu lama berteman, saya dan si manusia di seberang lautan suka bercerita tak penting yang seringkali juga kita lupakan. Saya kadang lupa telah bercerita apa saja dan sejauh mana kepada dia, dan cerita dia seringkali juga telah saya lupakan sama sekali... hehe... Terutama cerita tentang gebetan. Saya tak pernah ingat tokoh2 gebetan dia karna terlalu banyak... dan saya selalu lupa gebetan saya yang mana saja yang telah saya ceritakan ke dia.. lol.
Tapi saya inget beberapa bulan kemaren (saat saya labil), saya menceritakan tentang kondisi saya yang saya pikir sedang "in love" with somebody. Dan reaksi dia yang kaget membuat saya jauh lebih kaget. Karena, selama ini ternyata saya tak pernah sepertinya mengakui atau berbagi cerita seperti itu kepada dia.. (masa sieee...???). Hmmm... walau sampai sekarang saya yakin dia tau kisah saya sebelum ini, karna kita memiliki circle teman yang sama, tapi dia sama sekali tak pernah memberi kesan dia tau sesuatu dan atau berusaha membuat saya menceritakannya. Jadi ya sudah. Anggap saja kisah lama itu tak pernah ada. Mari lanjutkan kisah sekarang...
Ketika dia bertanya "bagaimana dengan gebetan...?"
Reaksi saya adalah... "that's over"
Daaa...? Over gimana? Start aja juga belum. Tapi memang saya sudah tak selabil sebelumnya. Yang terlalu memikirkan orang-orang tersebut (lho..? banyak ya..? hehe..). Karena masalah kuliah saya yang ancur dan mereka yang tidak respon. Alasan kedua sebenarnya lebih merupakan alasan utama saya melupakan dan menganggap semua nya telah berakhir. Karena tak berguna toh... Saya bukan tipe orang yang akan berusaha mendapatkan perhatian lawan jenis dengan berbagai cara... Hei.. kalo kamu tak tertarik dengan saya, ya sudah... I won't do anything to make you in to me...
Kalo tadi saya menulisnya lebih kejam lagi...
"kalo ngga respon ke gw ya sudah... what the hell.. Ga gw peduliin jugaaaa... bodo amat ama semuanyaaaa...."
Dan komentar dia hanyalah tertawa bahagia.... "hahaha.. sound like you"
Yeah... That's me... and enough with all gebetan thingy..!
Btw, tadi saya bertemu dengan teman yang saya ceritakan di postingan sebelum nya. Saya masih kesal dengan komentar moron pacar nya itu. Dan saya sekali lagi mengungkapkan di depan dia (karena sebelum ini kan cuma via telpon dan saya hanya sempat speechless) dan di depan sahabat saya yang lainnya. Dengan emosi cukup tinggi saya membahas ulang tentang masalah itu (mungkin ini salah satu saat dimana seharusnya I should keep my thought just for myself, tapi maaf saya tak mampu). Saya masih ngga terima aja si moron itu want to kick my butt just because I found n told a fact of his
Menulis disini sekalian juga terapi bagi saya. Menyalurkan emosi yang tidak seharusnya terluapkan dalam kata-kata di kehidupan shari-hari. Jadi tak heran kata-kata saya kadang terlalu kejam atau hiperbola... (upaya pembenaran diri.. hehe..)
2 comments:
ahahaha... just read it...
and, no comment :p
no komen tapi nulis komen... labil ah... :p
Post a Comment