Sunday, October 30, 2011

What do you expect...?

You got what you wanted...

Itulah yang terjadi pada diri saya hari ini. I didn't want to make a fuss about my birthday... And that's what I've got. Saya ngga mau muncul notif di fb, karna fenomenanya banyak yang bakal nulis di wall yang harus (ngga harus sie.. tetapi selayak nya) saya reply. Saya ngga mau membuat nya special seperti tahun lalu... dengan berbagai alasan... dan ya... sama sekali ngga special hari ini...  Saya membayangkan bahwa saya akan menghabiskan my birthday in the computer lab.. dan itulah yang terjadi. Saya tak ingin orang-orang tahu bahwa today is my birthday... Dan ya semua orang lupa.

Dan kenapa sekarang saya sedih...?

Tentu saja beberapa teman-teman dekat saya ingat hari ini dan membuatnya special bagi saya. Kenapa saya harus peduli dengan orang-orang lain yang ya memang tidak pernah peduli dengan hari special orang lain unless di ingatkan oleh facebook..? Tapi ini pelajaran berharga buat saya. Setahun belakangan ini saya tidak pernah lagi mengucapkan "Happy Birthday" ke teman-teman di fb. Karena saya pikir toh saya juga tidak terlalu dekat dengan mereka. Dan saya bosan mengulang ucapan selamat ulang tahun setiap hari ke orang-orang that I barely know. Tahun sebelumnya saya selalu menulis dengan doa yang sama kesitiap orang setiap hari. Bosan! Tapi bagi yang menerima ucapan, itu tidak terjadi tiap hari. Hanya sekali dalam setahun...

Dan ya... walaupun selalu bilang saya tak peduli dan tak mau repot2 memikirkan hari ulang tahun saya (sepertinya karna saya irritated sama housemate yang selalu membesar2kan masalah ultah dan sudah mulai membahasnya dari sebulan yang lalu karna ultah dia cuma sebulan setelah ultah saya), tapi saya sendiri ternyata selalu membuat hari ini special. Buktinya dari semalam saya telah mengingat nya.

Ada seorang teman saya tadi yang pertanyaannya terdengar cukup silly..."jadi siapa yang pertama kali ngasih ucapa semalam...?" Whaaat..? are we still in hi school...?

Tapi itu mengingatkan saya pada seseorang. Once upon a time. Ada seseorang yang setiap jam sebelum tengah malam hari ultah saya telah mengirim kan sms2 tentang.. saya lupa tentang apa.. tapi sepertinya tentang berharga nya saya di mata dia (eh bener ngga sie..?) atau tentang memory dia tentang saya...? Whatever... Ya dia melakukannya... dan tepat di pergantian hari dia menelepon (ini bener kejadian ato khayalan gw aja ya...?)

Moral of the story yang ingin saya sampaikan adalah....??? Apa ya...? Itu udah masa laluuuu banged deh... Masih jaman gitu menunggu ucapan selamat ultah di tengah malam..? Ngga banged.

Kalo ada yang akan membuat hari ini special, saya sendirilah yang menjadikannya special. Bukan orang lain. As my mom said, jangan pernah membebankan harapan mu pada orang lain, you are the one who can make your self happy!

So... saya sedih hari ini bukan karena orang lain. Tapi karena saya yang memberi kesempatan bagi diri saya untuk bersedih.

Sekian

Tapi saya sedih kenapa ya...?
I had a great day with my fab friends (after spending hours in the lab, tho)

Kamu tau kenapa kamu sedih..
(whoooa.... muncul lagi..!)
yeah... as I told you.. I always here for you dear..
(hmmm...)
masih sedih?
(ngga...)
yeah talking to me always makes thing better kan...
(wooot..?)
denial, as usual...
(whatever)
Love you..
(wish to hear that from someone else..)
him?
(of course..! not interested on her..)
you know what I meant
(no I don't)
you are tired, get some sleep dear...
(oh god...)
Good night love





Saturday, October 29, 2011

Sunday, 30 Oct 1.06 am

Saya tau nanti waktu yang terposting di tulisan ini pasti berbeda dengan heading. Kejadian yang sama tahun lalu, tapi saya tidak tau (dan malas mencari tahu) bagaimana mengubah setting waktu ke ADST.

It's my birthday...! Tak terasa sudah tuaaaa...!! haha...
Tahun lalu saya juga menulis di blog ini  tengah malam. Entah apa yang saya lakukan waktu itu sehingga masih terjaga di dini hari, tapi yang pasti sekarang saya masih terjaga karena berniat membereskan essay yang harus dikumpulkan senin depan. Yah... walo sepertinya kelamaan nge-game dibanding ngerjain papaer nya.. huhu... Abis tadi udah seharian ngerjain di komputer lab uni (excuses!)

Baiklah... tak terasa saya telah menyiakan sejam hanya untuk bermain. Mari kita lanjutkan dan tuntas kan segera paper ini.

Oya... Happy Birthday dear... :)
Whatever this day means to you...
I love you :)

I love  you, the way you are..
jangan terlalu banyak berpikir negatif tentang diri kamu sendiri
==> perbanyak pikiran positif tentang dirimu

Kamu tidak sendiri, dear...
I always be here for you
ngga usah sok tough, kalau mau berbuat baik ke orang lain jangan berpikir dua kali, jangan mimikirkan balasannya, jangan hanya karna sebel dengan cara dia ngomong jadi mengurungkan niat membantu (haha..) Ngga usah sirik liat orang lain bahagia... dan ngga usah khawatir orang lain akan sirik liat kamu bahagia... (emang gw suka sirik..?) Ngga... cuma kadang kamu suka sedih karna kamu tidak sebahagia dia (emang itu bukan sirik namanya?)

Ok, that's enough dear... Ayo sekarang lanjutkan paper mu...!
(ini secara psikologis berbahaya ngga ya...? kamu alter ego diriku kah?)
Ngga berbahaya dunk.. selama alter ego yang baik dan kamu masih bisa kontrol
(heh..? creepy..!)


Wednesday, October 26, 2011

where's the re-start button?

Aku ingin cepat pulang... jangan  terlambat sampai di rumah... *halah
Andai a.. a.. a.. a.. a.. ku jadi orang kaya.... *jiaaaah...


terlihat banged ketuaan diriku dari koleksi lagu-lagu nya...
lagu kedua sering saya nyanyikan bebebrapa minggu yang lalu saat labil banyak keinginan. Lagu pertama barusan terbersit di kepala hanya dan hanya karena ingin berganti suasana dari sini. Padahal begitu sampai dirumah pasti pengen cepat-cepat pergi dan menghilang.

Galau. Dah lama ngga nulis puisi.
terlalu lama malah.
Kadang geli sendiri baca tulisan lalu
atau puisi orang lain
seleranya udah bergeser
ngga berasa lagi keindahan dan kekuatan kata-kata singkat yang bisa menyimpan berjuta makna itu
sekarang sibuk dengan celotehan tak berguna

Atau mungkin sekarang saya merasa tak nyaman lagu mengumbar perasaan... halah
makin ngga bebas
bahkan di dunia maya milik sendiri ini

Thursday, October 20, 2011

"Black is the new Black"

Hehe... nemu itu sewaktu baca 50 reasons Melbourne is the world's most livable city. Ga tau itu list beneran or ga... Terlihatnya ngasal abis... Tapi emang sie... terutama kalo lagi winter semuaaaa pada pake black.

Oya, ini minggu2 terakhir semester terakhir saya.... (yea.. that's a news) Daaan... masih sibuk browsing2 dunk... Punya target untuk mengunjungi semua coffee shops yang di ada di list melbourne best coffee... Udah mau pulang aja baru ada ide bgini...

Wednesday, October 05, 2011

3 weeks left (Australian live-cattle export ban to Indonesia)

Antara senang dan se-tress. Minggu kuliah sie tinggal 3 minggu lagi.. senang karna akhirnya beres dengan semua hal ini... stress karna masih ada 3 essays yang due tepat di akhir semester belum terhitung 3 sitting exams yang menunggu seminggu setelah itu.

Secara gw saya masih berkebangsaan yang bebas, bangsa Indonesia (ini teks dimana sie ya..?), gw saya selalu berusaha membawa topik semua essay ke situasi Indonesia. Selain gw karena saya merasa lebih mengenal negara tumpah darah tercinta itu (lebay) juga untuk LEBIH mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di negara yang selalu banyak masalah tapi masyarakatnya hanya peduli masalah artis sahaja.

Essay pertama di bidang economic tentang government intervention ke  market. Saya berniat untuk menulis masalah livecattle export ban ke Indonesia yang sempat terjadi selama sebulan di bulan juli lalu kalau ngga salah. Kenapa sampai di ban? Karena abattoir di Indonesia tidah memperlakukan para cattles dengan berperi kehewanan. Berasal dari video yang ditayangkan ABC yang menggambarkan kekejaman manusia terhadap hewan sebelum di sembelih itu, mereka Australian government langsung malakukan export ban. Menuntut agar rumah potong memperbaiki kondisi nya. Awalnya mereka mengancam akan memberlakukan ban selama 6 bulan. Tapi akhirnya hanya bertahan selama 1 bulan. Kenapa? Apa karena rumah jagal di Indonesia cepat sekali memperbaiki kondisinya?

Bukan saudara-saudara.. Tapi karena para peternak sapi di northern territory merugi sangat berat. Meraka sampe harus menembak sapi2 nya, kalau ngga sapi2 itu juga bakal mati karna kekurangan makanan dan air, sementara mereka ngga punya pasar lagi buat tu sapi (baca disini Revoke Live Cattle Export Ban ). Yang akhirnya mereka (Australia) sendiri juga memiliki masalah di dalam negri tentang animal welfare. Singkirkan masalah animal welfare, yang menjadi pendorong pemerintah Oz untuk tidak memberlakukan ban lagi saya pikir adalah masalah economi. Kerugian terhadap cattle industry mereka sangat besar.

Dan selain masalah animal welfare, livecattle export ban juga didukung oleh masalah economi. Beberapa tahun sebelumnya sudah ada wacana untuk memberhentikan livecattle export (ekspor sapi hidup) to Indonesia. Alasannya? Mereka menganggap bisa merugikan industri pengolahan daging dalam negri Australia. Beberapa study telah dilakukan dan bisa dilihat short report nya disini (live exports to Indonesia). Di report itu juga bilang kalo diberhentikan live export ke Indonesia, dampak ke farmers nya juga ngga besar, tapi in the long-term bakal menguntungkan baik farmers maupun processing industry Australia.

So ya... skali pukul dua lalat mati. Adanya animal wellfare issue jadi senjata Government nya untuk nge-ban live export. tapi ternyata prediksi nya sama sekali tidak terbukti. Atau memang karna farmers dan industry sendiri ngga siap, dan terpenting lagi, mereka ngga punya market nya. Alasan live export adalah karna Indonesia mau daging yang halal, kalau mereka mau process disini, berarti juga harus prepare dengan halal certified abattoir and processing lines nya dunk. Dan mana siap? Indonesia adalah pasar yang besar untuk Australian cattle industry (saya harus mencari literatur berapa besar share market nya mereka di Indonesia)
==> just got it... Indonesia itu pasar buat 80% dari live export cattle from Australia (here: http://www.liveexportcare.com.au/GetTheFacts/AboutLivestockExports/) . See..?? Siapa yang ngga rugi.. Kalo pun kita ngga dapat export dari Oz, masih dapat juga dari negara lain. Tapi kalo Oz ngga export ke Indo, mo dikirim kemana itu yang 80%? ngga bisa ke India dunk... hehe...

Sekarang mari kita lihat dampak nya di Indonesia.
So far saya baru membaca berita-berita yang menggambarkan peternak di Indonesia happy atas export ban ini. tentu saja, karna hal ini bakal jadi incentives ke harga sapi lokal. Tapi kan kita belum melihat ke kerugian di pihak konsumen, apalagi ban itu terjadi sebelum lebaran dimana permintaan akan daging biasanya meningkat. Tetapi dari statement hmm... siapa ya? mentri perdagangan ya..? Indonesia masih memiliki cukup stok buat lebaran. Jadi mari kita anggap untuk sementara pun konsumen tidak dirugikan oleh hal ini. Lagipula, sapi bukan staple food kita, jadi konsumen masih bisa men-subtitue kebutuhan sapi dengan produk lain yang lebih murah.

Ok, so far di pihak producer dan consumer di Indonesia belum ada yang merasa dirugikan dengan export ban ini. At least untuk short period. Bagaimana dengan para distributor live cattle dari Australia ini? Sapi dari Australia yang dikirim hidup2 ke Indonesia itu memiliki batasan berat tersendiri. Selain memperingan pengiriman, juga untuk membuka lapangan kerja di Indonesia. Jadi ada beberapa waktu di Indonesia yang perternaknya menggemukkan para sapi import ini sebelum di jual. Nah... bagaimana nasib mereka para peternak penggemuk ini?

Mungkin mereka dalam jangka pendek akan dirugikan oleh keputusan ini. Tapi Indonesia sendiri sejak beberapa tahun lalu juga merencanakan cattle and beef self-sufficiency (baca disini: cattle and beef self-sufficiency in Indonesia). Self-sufficiency belum tentu selalu merupakan jalan terbaik untuk self-security sie sebenarnya dan belum tentu menguntungkan semua pihak. Tapi sangat berguna jika international market tidak bisa diharapkan untuk memenuhi kebutuhan domestik atau untuk kasus export ban seperti ini. Hmm... sebentar.. hubungannya dengan si penggemuk sapi apa ya...? Ya.. maksudnya... masalah lapangan pekerjaan juga bisa teratasi dimasa depan kalu pemerintah meluncurkan program-program untuk mendukung cattle and beef self-sufficiency ini. So... sekali lagi.. Indonesia bisa survive dan tidak terlalu dirugikan oleh masalah export ban ini, malah sangat mendukung target pemerintah. Karna pemerintah ngga perlu melakukan restriction terhadap import yang sangat tidak sesuai dengan semangat free-trade dan WTO rules.

Jadi kesimpulan sementara saya saat ini adalah... Dampak dari Australian export ban secara economics, jauuuuh lebih besar di Australia sendiri dibanding di Indonesia.

Eh.. tadi saya kan berniat menulis tentang 3 essay yang mau due, kenapa jadi bahas panjang lebar 1 essay ini?

Mari kita lanjutkan... Essay berikutnya tentang Climate change policy, hambatan dan tantangan nya di Indonesia. Saya belum memulai membaca dan sama sekali belum punya gambaran apa yang terjadi di negara tercinta itu saat ini.

Sementara essay ketiga... saya sema sekali tidak punya ide tentang apa tugas ini. Berkaitan dengan food safety, sesuatu tentang measures yang harus dilakukan to ensure that you (as industry) deliver safe and high quality food to consumers.  Cuma itu yang ada dikepala, pastinya sama sekali  ngga tau.