violace
23rd April 2009, 10:15 AM
dan hari telah berganti
tapi kabut masih menggelayut sepi
hening
masih menyembunyikan bayang tak sempurna
tapi kabut masih menggelayut sepi
hening
masih menyembunyikan bayang tak sempurna
violace
23rd April 2009, 10:30 AM
Menyesakkan..
ku beri waktu yg kau pinta
walauku harus menahan diri
bahkan hanya untuk bertanya kabar.
Meyakinkan diri waktumu untuk sendiri lebih berharga dari sapaku.
Dan detik berlalu meninggalkan jejak tajam tanpa hiasan.
Hanya memori tentang mu.
Monolog yg ku cipta sendiri pengganti hadirmu.
Berapa lama waktu yg kau butuhkan?
Benarkah untuk sendiri atau hanya untuk menghindariku?
Tanya selalu terujap dengan jawab yg kucipta sendiri
Menunggu tanpa harap melewatkan waktu yg tak lagi berhenti menyapa.
Hanya berlalu tanpa tanda.
Dan akupun tak lagi menyadarinya.
Apakah yg ditunggu?
Adakah yg ditunggu?
Perlukah menunggu?
Dan waktu kembali menyapa
Kembali meninggalkan jejak walau hanya noda,
Tak lagi menghujam seperti sedia kala
Tapi cukup menyadarkan diri bahwa dia ada
Penantian mulai berakhir
ku beri waktu yg kau pinta
walauku harus menahan diri
bahkan hanya untuk bertanya kabar.
Meyakinkan diri waktumu untuk sendiri lebih berharga dari sapaku.
Dan detik berlalu meninggalkan jejak tajam tanpa hiasan.
Hanya memori tentang mu.
Monolog yg ku cipta sendiri pengganti hadirmu.
Berapa lama waktu yg kau butuhkan?
Benarkah untuk sendiri atau hanya untuk menghindariku?
Tanya selalu terujap dengan jawab yg kucipta sendiri
Menunggu tanpa harap melewatkan waktu yg tak lagi berhenti menyapa.
Hanya berlalu tanpa tanda.
Dan akupun tak lagi menyadarinya.
Apakah yg ditunggu?
Adakah yg ditunggu?
Perlukah menunggu?
Dan waktu kembali menyapa
Kembali meninggalkan jejak walau hanya noda,
Tak lagi menghujam seperti sedia kala
Tapi cukup menyadarkan diri bahwa dia ada
Penantian mulai berakhir
violace
13th November 2009, 01:07 PM
ugh.. hadir kembali disini
aku butuh lagi puisi dan lagu
setelah tanpa sadar tak acuh akan keduanya selama ada dirimu
aku butuh lagi puisi dan lagu
setelah tanpa sadar tak acuh akan keduanya selama ada dirimu
violace
22nd November 2009, 10:24 PM
cinta katanya tidak pernah menyakiti
tapi mengapa tak pernah terbukti padaku?
saat orang2 memuja cinta mengagungkan nya
ak berusaha menjauh
menjauh dari pesonanya
menjauh dari pikatan nya
menjauh dari aromanya dari kecantikan nya
tapi aku tetap terjebak. tak bisa mengelak.
kala berjalan sendiri di lorong hari,
cinta disana menanti dengan sabar nya.
menemaniku dalam senyap.
meleburkan takut akan sakit lalu yang masih tersisa.
cinta tak menyakiti, ujarnya lirih. percayalah..
dan cinta berjalan disampingku.
memberi rasa aman,
rasa butuh,
rasa tak sendiri,
rasa bahagia..
hingga ku tak lagi takut
hingga ku percaya pada cinta
hingga hariku tak lagi sepi.
Ternyata cinta membutuhkan lebih,
tak hanya aku yang harus selalu dia mengerti.
Akupun harus mengerti cinta.
Tapi ak tak mengerti ingin nya cinta,
aku yg selalu akut akan cinta tak pernah tau apa dan bagaimana cinta.
Aku baru pada tahap tak lagi takut pada cinta
dan cinta mengharapkan ak telah mengerti semua tentang dia
seperti dia mengerti aku.
Maaf cinta, ak belum sempat mengenal mu.
Ak baru bisa melihat mu seperti orang lain yang memuja mu.
Baru bisa melihat pesona mu.
Baru menikmati keindahan mu.
Baru melenyapkan rasa takut ku..
Telah terlalu lama katamu?
Benarkah?
Rasanya baru kemaren cinta..
Waktu bagai meluncur cepat saat bersama mu.
Cinta..
tapi mengapa tak pernah terbukti padaku?
saat orang2 memuja cinta mengagungkan nya
ak berusaha menjauh
menjauh dari pesonanya
menjauh dari pikatan nya
menjauh dari aromanya dari kecantikan nya
tapi aku tetap terjebak. tak bisa mengelak.
kala berjalan sendiri di lorong hari,
cinta disana menanti dengan sabar nya.
menemaniku dalam senyap.
meleburkan takut akan sakit lalu yang masih tersisa.
cinta tak menyakiti, ujarnya lirih. percayalah..
dan cinta berjalan disampingku.
memberi rasa aman,
rasa butuh,
rasa tak sendiri,
rasa bahagia..
hingga ku tak lagi takut
hingga ku percaya pada cinta
hingga hariku tak lagi sepi.
Ternyata cinta membutuhkan lebih,
tak hanya aku yang harus selalu dia mengerti.
Akupun harus mengerti cinta.
Tapi ak tak mengerti ingin nya cinta,
aku yg selalu akut akan cinta tak pernah tau apa dan bagaimana cinta.
Aku baru pada tahap tak lagi takut pada cinta
dan cinta mengharapkan ak telah mengerti semua tentang dia
seperti dia mengerti aku.
Maaf cinta, ak belum sempat mengenal mu.
Ak baru bisa melihat mu seperti orang lain yang memuja mu.
Baru bisa melihat pesona mu.
Baru menikmati keindahan mu.
Baru melenyapkan rasa takut ku..
Telah terlalu lama katamu?
Benarkah?
Rasanya baru kemaren cinta..
Waktu bagai meluncur cepat saat bersama mu.
Cinta..
violace
25th November 2009, 10:13 PM
Andai saja bisa..
Detik berbaik hati berhenti
Saat hanya ada aku hingga ku bisa mengerti
Saat ada kamu hingga kita bisa berbagi
Saat kamu pergi hingga tak ada yang di sesali
Dan detik detik berikutnya ku bisa nikmati sepi
Semua terekam jelas..
Hingga khayal dan mimpi terwujud nyata..
Dan tak lagi kosong..
Detik berbaik hati berhenti
Saat hanya ada aku hingga ku bisa mengerti
Saat ada kamu hingga kita bisa berbagi
Saat kamu pergi hingga tak ada yang di sesali
Dan detik detik berikutnya ku bisa nikmati sepi
Semua terekam jelas..
Hingga khayal dan mimpi terwujud nyata..
Dan tak lagi kosong..
RAPUH
Ada suatu masa dimana aku malas berpikir dan hanya ingin menikmani rasa tanpa logika.
Ingin menikmati gembira, tanpa harus memikirkan apa yang menanti dibaliknya.
Ingin menikmati takut, tanpa harus berusaha berani mengatasinya
Ingin menikmati sedih, tanpa harus berjuang tegar menghadapinya
Ingin menikmati sendiri, tanpa harus bergerak mencari empati
Ingin menikmati resah, tanpa harus menyelesaikan penyebabnya.
Ingin menikmati sepi, tanpa ingin ditemani
Biar aku tenggelam dalam sedih dan terhanyut kegembiraan.
Terkungkung ketakutan, kesedihan dan kesendirian dalam keresahan yang sepi.
Biar semua rasa dan hanya rasa ini membawa diri tanpa harus berjuang menghadapinya.
Hanya menikmati dan menyadarinya.
Menghargai keberadaannya dan terbawa.
Kemudian kembali hidup dalam usaha mengatasinya
Tapi untuk saat ini beri aku waktu untuk menikmatinya
tanpa usaha
tanpa logika
tanpa berpikir
Tak butuh waktu lama
hanya perlu semenit membawa diri hancur dalam rasa tanpa logika itu
Menghancurkan diri dalam serpihan untuk kembali bangkit.
Beri aku waktu…
Hanya satu menit.
Tak lebih.
Janji.
Friday, March 23, 2007
Ada suatu masa dimana aku malas berpikir dan hanya ingin menikmani rasa tanpa logika.
Ingin menikmati gembira, tanpa harus memikirkan apa yang menanti dibaliknya.
Ingin menikmati takut, tanpa harus berusaha berani mengatasinya
Ingin menikmati sedih, tanpa harus berjuang tegar menghadapinya
Ingin menikmati sendiri, tanpa harus bergerak mencari empati
Ingin menikmati resah, tanpa harus menyelesaikan penyebabnya.
Ingin menikmati sepi, tanpa ingin ditemani
Biar aku tenggelam dalam sedih dan terhanyut kegembiraan.
Terkungkung ketakutan, kesedihan dan kesendirian dalam keresahan yang sepi.
Biar semua rasa dan hanya rasa ini membawa diri tanpa harus berjuang menghadapinya.
Hanya menikmati dan menyadarinya.
Menghargai keberadaannya dan terbawa.
Kemudian kembali hidup dalam usaha mengatasinya
Tapi untuk saat ini beri aku waktu untuk menikmatinya
tanpa usaha
tanpa logika
tanpa berpikir
Tak butuh waktu lama
hanya perlu semenit membawa diri hancur dalam rasa tanpa logika itu
Menghancurkan diri dalam serpihan untuk kembali bangkit.
Beri aku waktu…
Hanya satu menit.
Tak lebih.
Janji.
Friday, March 23, 2007
Kayanya yang satu ini pernah di posted di blog ini deh...
violace
1st February 2010, 02:51 PM
untuk mu yang sedang sibuk
maaf sapaku membuyarkan konsentrasi
maaf sapaku membuka konfrontasi
maaf sapaku malah membungkan komunikasi
maaf ujarku pun tak memperbaiki situasi
maaf sapaku membuyarkan konsentrasi
maaf sapaku membuka konfrontasi
maaf sapaku malah membungkan komunikasi
maaf ujarku pun tak memperbaiki situasi
violace
28th February 2010, 07:55 PM
mungkin...
mungkin kamu tak bisa merasakannya..
ini hanya rasa tak kasat mata
bukan rengekan manja atau puisi kata
mungkin kamu bisa merasakannya
walau tak percaya karna tak masuk logika
tapi ini nyata, rasa itu ada
dan kata tak cukup mewakilinya
sikap tak mampu mewujudkan nya
bagimu kisah kita tinggal kenangan
bagiku selalu tersimpan harapan
mungkin kamu tak bisa merasakannya..
ini hanya rasa tak kasat mata
bukan rengekan manja atau puisi kata
mungkin kamu bisa merasakannya
walau tak percaya karna tak masuk logika
tapi ini nyata, rasa itu ada
dan kata tak cukup mewakilinya
sikap tak mampu mewujudkan nya
bagimu kisah kita tinggal kenangan
bagiku selalu tersimpan harapan
violace
25th July 2010, 08:25 PM
Harusnya tak pernah ku lontarkan pertanyaan itu
pertanyaan yang menghentikan segala harap
dan mengganti nya dengan nyata
pertanyaan yang membunuh segala mimpi
dan aku terhenyak dalam kepastian yang kuminta
tak ingin hidup dalam harap yang semu
dan kini kubermimpi agar masih ada harap
agar belum ada nyata yang pasti hingga ku masih bisa berusaha
masih bisa tertawa dalam harap menjalani mimpi
pertanyaan yang menghentikan segala harap
dan mengganti nya dengan nyata
pertanyaan yang membunuh segala mimpi
dan aku terhenyak dalam kepastian yang kuminta
tak ingin hidup dalam harap yang semu
dan kini kubermimpi agar masih ada harap
agar belum ada nyata yang pasti hingga ku masih bisa berusaha
masih bisa tertawa dalam harap menjalani mimpi
violace
28th July 2010, 03:18 PM
Tanpa
kusadari tiap kali melangkah pergi, mimpi itu membuntuti. Dan saat aku
lengah dia menjelma seakan nyata, hingga ku tak menyadari manakah yang
benar nyata atau hanya ilusi semata. Dan tiap kali terjaga, deritanya
tak tertahan kan. Melihat mimpi indah itu hancur didepan mata. Menyadari
bahwa itu hanya ilusi semata. Menyadari sakit nya dari ujung jari
hingga ke kepala.
Tolong jaga aku untuk tetap dalam nyata
Tolong usir mimpi itu biar tak selalu membuntuti
Tolong aku untuk bisa merasa bahagia sekali lagi di alam nyata
bukan mimpi
Tolong jaga aku untuk tetap dalam nyata
Tolong usir mimpi itu biar tak selalu membuntuti
Tolong aku untuk bisa merasa bahagia sekali lagi di alam nyata
bukan mimpi
3rd September 2010, 08:40 PM
dan aku menghilang dalam lara
menyelam hingga merindukan udara
tapi disini tenang dan nyaman
tak benafaspun tak apa
ubur-ubur mendekat berbinar
ada warnanya walau terlihat transparan
gelap dan secercah cahaya melenggok
dia mendekat hanya untuk memamerkan tarian dan cahayanya
aku gelap tanpa udara
dia bercahaya tak butuh bernafas
disini kelam tanpa cahaya
hanya binar dari ubur-ubur yang bangga
ini wilayahnya dan aku terjerebab
transparan bercahaya bangga menari
gelap butuh udara dan tak ingin beranjak
dua makhluk menatap saling mengagumi
menyelam hingga merindukan udara
tapi disini tenang dan nyaman
tak benafaspun tak apa
ubur-ubur mendekat berbinar
ada warnanya walau terlihat transparan
gelap dan secercah cahaya melenggok
dia mendekat hanya untuk memamerkan tarian dan cahayanya
aku gelap tanpa udara
dia bercahaya tak butuh bernafas
disini kelam tanpa cahaya
hanya binar dari ubur-ubur yang bangga
ini wilayahnya dan aku terjerebab
transparan bercahaya bangga menari
gelap butuh udara dan tak ingin beranjak
dua makhluk menatap saling mengagumi
violace
12th September 2010, 10:56 PM
gembira tanpa nada
satu hari terlewati tanpa rencana
dan kau disana tertinggal tak bernyawa
hilang sudah semua rasa
percakapan semalam cukup jadi pembuka
aku hilang akal dan kau pun lebih gila
tertawa dan terbuka mata akan semua nyata
tak ada ruang tuk lebih dari semula
gembira akan semesta
hari ini terlewati dalam tawa
tak berpikir akan bersama
dan ternyata kita seirama
satu hari terlewati tanpa rencana
dan kau disana tertinggal tak bernyawa
hilang sudah semua rasa
percakapan semalam cukup jadi pembuka
aku hilang akal dan kau pun lebih gila
tertawa dan terbuka mata akan semua nyata
tak ada ruang tuk lebih dari semula
gembira akan semesta
hari ini terlewati dalam tawa
tak berpikir akan bersama
dan ternyata kita seirama
violace
26th September 2010, 10:13 PM
bercanda dengan sepi
dia senang sekali mengganggu saat gembira datang
tak mau kalah, dia akan muncul dan menyeretmu bersamanya
gelak tawa seketika berubah dalam sepi menggema
bercengkrama dengan sepi
dia tak selalu membawa lara atau derita
tapi juga jarang sekali mengizinkan gembira mendekat
mungkin inginnya membawa realita tapi tak selamanya dia ingin serta
bergelut dengan sepi
usahanya keras menghanyutkanmu
mengambang dalam alunan nada kosong nya
bukan gembira lara duka atau realita
hanya keheningan tanpa jeda
dia senang sekali mengganggu saat gembira datang
tak mau kalah, dia akan muncul dan menyeretmu bersamanya
gelak tawa seketika berubah dalam sepi menggema
bercengkrama dengan sepi
dia tak selalu membawa lara atau derita
tapi juga jarang sekali mengizinkan gembira mendekat
mungkin inginnya membawa realita tapi tak selamanya dia ingin serta
bergelut dengan sepi
usahanya keras menghanyutkanmu
mengambang dalam alunan nada kosong nya
bukan gembira lara duka atau realita
hanya keheningan tanpa jeda
violace
7th October 2010, 05:48 PM
menanti lentera pemberi cahaya dari sang surya
menunggu belaian sang bayu dikala bimbang
berharap salah satu mengunjungi gersangnya tanah ini
menanti dalam ragu dan sebersit harap
hanya harap yang membuat bertahan
walau ragu seringkali mengajak pergi
bertahan untuk titik hujan penghapus gersang
menunggu belaian sang bayu dikala bimbang
berharap salah satu mengunjungi gersangnya tanah ini
menanti dalam ragu dan sebersit harap
hanya harap yang membuat bertahan
walau ragu seringkali mengajak pergi
bertahan untuk titik hujan penghapus gersang
violace
17th October 2010, 08:49 PM
Menulis.. Disini...
Terapi bagi jiwa yang rapuh...
Yang labil dan hancur hanya karna tersentuh kata yang kasar
Saat angin dan hujan bergelora diluar sana, memberi suara yang menakutkan jiwa, dia bergeming hanya menikmati. Tapi saat rentetan kata muncul dikaca mengoyak rasa, tak tertahan kan. Butuh tempat untuk mengadu dan mengiba. Disini lah pojok kecil di sudut ruang. Tersepi tersendiri tak ada yang menikmati. Mungkin hanya beberapa pesinggah yang hobi melongok ke dasar jiwa, untuk berkaca atau sekedar membaca.
Disini tersepi di pojok jiwa.
Diam meresapi bertahan tak meratapi.
Meyoretkan barisan kata berharap tersembuhkan
Disini di tepi jiwa
Sepi berbicara tuk memahami
dan bunyi angin dan hujan yang masih bergemuruh menemani
~Sunday, August 01, 2010
Terapi bagi jiwa yang rapuh...
Yang labil dan hancur hanya karna tersentuh kata yang kasar
Saat angin dan hujan bergelora diluar sana, memberi suara yang menakutkan jiwa, dia bergeming hanya menikmati. Tapi saat rentetan kata muncul dikaca mengoyak rasa, tak tertahan kan. Butuh tempat untuk mengadu dan mengiba. Disini lah pojok kecil di sudut ruang. Tersepi tersendiri tak ada yang menikmati. Mungkin hanya beberapa pesinggah yang hobi melongok ke dasar jiwa, untuk berkaca atau sekedar membaca.
Disini tersepi di pojok jiwa.
Diam meresapi bertahan tak meratapi.
Meyoretkan barisan kata berharap tersembuhkan
Disini di tepi jiwa
Sepi berbicara tuk memahami
dan bunyi angin dan hujan yang masih bergemuruh menemani
~Sunday, August 01, 2010
violace
4th December 2010, 05:10 AM
nemu tulisan lama, kayanya dah pernah di post di forum juga
tapi biar deh.. :p
DETIK WAKTU
Waktu tolong berhenti sejenak saja, biar kuresapi hangatnya secercah sinar, sebelum kelam kembali mengalun membawa gelap pembeku raga.
Waktu tolong berhenti, atau perlahan..., biar ku nikmati ketenangan yang takkan lama sebelum resah merusak jiwa.
Waktu tolong aku.... berhenti saat ku sentuh bahagia dan biar berlari saat ku tertampar kenyataan.
Waktu jangan berbalik..... biar terus berlari jika tak bisa berhenti.
Jangan berbalik, biar yang tinggal hanya kenangan
SUNDAY, OCTOBER 29, 2006
tapi biar deh.. :p
DETIK WAKTU
Waktu tolong berhenti sejenak saja, biar kuresapi hangatnya secercah sinar, sebelum kelam kembali mengalun membawa gelap pembeku raga.
Waktu tolong berhenti, atau perlahan..., biar ku nikmati ketenangan yang takkan lama sebelum resah merusak jiwa.
Waktu tolong aku.... berhenti saat ku sentuh bahagia dan biar berlari saat ku tertampar kenyataan.
Waktu jangan berbalik..... biar terus berlari jika tak bisa berhenti.
Jangan berbalik, biar yang tinggal hanya kenangan
SUNDAY, OCTOBER 29, 2006
There... Sepertinya saya seorang pujangga back then... haha...
No comments:
Post a Comment