Kamu masih disana? Masih ingat kah untuk melongok mampir sebentar kesini? Melihat bagaimana suasana hati ku saat ini. Suatu hal yang dulu rajin kamu lakukan (sepertinya). Mungkin kamu sudah lupa ada ruang ini. Tempat aku melarikan diri dari segala penat dan masalah. Terutama semua hal yang berkaitan dengan mu. Karena kamu tahu, tak ada teman yang bisa mendengarkan ku lagi. Semua telah bosan dengan cerita ini. Tentang ketidakberdayaan aku untuk melangkah maju. Dan aku sendiri pun telah bosan dengan masalah ini. Bosan membahas nya, bosan membicarakan nya, dan bosan dengan ketidak berdayaan aku.
Hai...
Bisakah aku percaya semua perkataan mu? Sayang nya fakta membuktikan tidak. Berapa banyak hal yang ternyata kuketahui di belakang hari adalah dusta. Tapi mengapa aku masih memilih untuk percaya? Masih memilih untuk berdebat mempertanyakan dusta, hanya untuk mendapati dusta yang baru. Jika alasannya untuk ketenangan jiwa ku. Terimakasih. Mungkin aku memang butuh semua dusta itu hingga masih bisa terus bermimpi. Bermimpi tentang kita. Walau belakangan yang sering hadir di alam mimpiku adalah tentang kamu dan Dia.
Hai...
Mengapa kita masih saja terus bertengkar?
Mengapa kita tidak bisa bersalaman dan mengucapkan sampai jumpa?
Untuk apa menjalani hari yang melulu membuat luka. Sudah saatnya kita berbahagia, dan bersama mungkin bukan jawabannya
Hai...
Masih ingatkah kamu ada ruang disini yang biasanya selalu kamu kunjungi untuk mengetahui hariku? Masih pentingkah suasana hatiku untuk kamu ketahui?
Mungkin sudah tidak.
Jadi bisakah kita bersalaman dan megucapkan sampai jumpa sekarang? Karena aku sudah tak mengerti mengapa kita masih tetap bertengkar saling menyakiti.
No comments:
Post a Comment