Saya harus ingat saat-saat ini.
Saat dimana kota ini sangat membosankan.
Saat saya lebih memilih membaca jurnal dibanding bengong tak ada kerjaan atau bebersih rumah atau memasak sebagai pilihan.
Saat dimana saya ingin cepat-cepat kabur dari kota ini
Saya harus ingat bagaimana kondisi kantor saya sekarang.
Saya harus ingat bagaimana orang-orang disekitar saya.
Saya harus ingat bagaimana jelek, sesak, panas, tanpa privacy, terkadang bau nya ruangan sayadari asap rokok dan dari toilet yang persis disamping meja saya yang dijejalkan di sudut ruangan itu.
Saya harus ingat lelucon sindiran didepan saya dan usaha menjegal dibelakang saya.
Saya harus ingat pandangan aneh dan celutukan tak bersahabat
Saya harus ingat
Saya harus ingat..
Bukan berarti tidak ada hal yang menyenangkan disini.
Tapi saya harus ingat hal-hal diatas.. Yang membuat saya mengambil keputusan pergi. Hingga ketika dimasa depan saya frustasi dengan assignments atau test2 di University, saya harus ingat bahwa hal-hal ini yang menbawa saya kesana.
Saya harus ingat bahwa situasi itu jauh lebih menyenangkan dibanding stuck di kota ini.
Saya harus ingat bahwa saya tak punya pijakan kenyamanan lagi. Saya harus ingat bahwa saya hanya punya satu pilihan, untuk menikmati nya sebelum menyesal.
Saya harus ingat seperti saya menikmati ketiadaan kegiatan saat ini.
Saya hanya perlu menikmatinya. Tanpa melupakan bahwa masa setelah itu bergantung pada hasil yang saya capai. Saya harus ingat untuk membangun networks, saya harus ingat untuk memperoleh referensi. Saya tak bisa cuek tak peduli dg publikasi seperti yang saya lakukan tahun lalu. Saya tak bisa lagi hanya peduli dengan nilai, bukan ilmu.
Banyak hal yang telah saya pelajari dalam perjalanan hidup ini. Sebagian saya pikir terlambat, jika parameter pengukur terlambat atau tidak itu adalah umur. Tapi itu menurut saya sang manusia. Bukan menurut sang maha tahu yang merancang segala sesuatu nya tanpa cacat. Dan inilah waktu yang terbaik.
No comments:
Post a Comment