Monday, June 23, 2014

Four Weddings and No Funeral

Judul diatas berhasil meringkat dengan singkat peristiwa penting hidup saya selama kembali ke negara tercinta. Di periode January - May 2014 ini saya menghabiskan hari di Jakarta. Berjuang dengan kaum proletar lainnya, dari naik kereta sesak di setiap jam berangkat dan pulang kantor, sampai menyusuri gang-gang sempit yang dipenuhi rumah kost dan tempat makan, dengan tikus-tikus sehat yang riang gembira berlarian. Kenyataan nya tak seseram tulisan saya barusan koq. Jakarta masih merupakan tempat impiam segolongan orang borjuis dengan ratusan mall dan cafe tempat menghabiskan waktu dan merampok uang. Kaum yang menghabiskan seperempat harinya di dalam mobil karena lebih memilih kenyamanan mobil di lalu lintas mengerikan Jakarta. Dan memilih kenyamanan lingkungan rumah di kawasan yang jauh dari pusat kota.

Ah well... niat saya menulis kali ini bukan untuk membahas kota Jakarta. Tapi untuk menulis 3 weddings yang sempat saya hadiri.
1. Di Pekalongan.
Yang menikah adalah roommate saya sewaktu (dulu) juga sempat mengadu nasib di Jakarta. Kita sempat satu kost selama kurang lebih 3 bulan. Dia tau cerita saya dan saya tau cerita dia. Setelah 3 bulan itu kami masih sering bertukar kabar jika salah seorang membutuhkan. Dan yang seorang lagi selalu berupaya untuk menolong walau hanya sekedar mendengar. How I missed this kind of friend.

2. Di Surabaya
Jika yang pertama adalah teman saya sewaktu menderita di Jakarta, yang kedua ini merupakan teman sewaktu saya di Melbourne, yang seperti juga yang pertama, selalu bahagia membantu. Kita pernah menjadi flatmate selama 1 bulan atau beberapa minggu, tapi tidak terlalu banyak memory yang saya ingat di masa itu. Mungkin karena waktu saya habis di dalam kamar dengan jadwal hidup yang berbeda dengan dia. Mengingat mereka sekarang, saya menyadari bahwa mereka berdua sangat berbeda, dan tentu juga jauh berbeda dengan saya, tapi sama-sama orang yang menatap masa depan dengan harapan *halah*.

3. Di Jakarta
Hmm... what can I say.. Yang ini adalah teman SMA saya. Tak sedekat yang dua diatas, tapi sama seperti yang dua diatas, dia juga seseorang yang ringan hati membantu. Pernah saya mendarat tengah malam di Jakarta dan dia menjemput saya ke airport dan membiarkan saya menginap di tempat nya. Tinggal disini dan bergaul dengan teman-teman Indonesia disini, entahlah.. saya tak menemukan sosok-sosok yang seperti teman-teman saya di SMA dan Melbourne. Yang mau membantu tanpa pamrih, yang merasa dekat dan akan melakukan apa saja untuk membantu. Mungkin karena saya merasa dekat dengan beberapa orang disini, tapi ternyata sepertinya mereka tak merasa dekat dengan saya sampai tingkat teman-teman diatas. I would do the same for them.. tapi ya mereka juga sepertinya dari awal juga telah membatasi diri meminta bantuan karena mereka sendiri juga tak mau direpotkan oleh orang lain. Tak semua.. ada seseorang yang juga tipikal teman-teman saya sebelumnya. Dan tentu saja saya dekat dengan dia and would gladly to help her if needed. I would gladly to help anyone if needed, actually... :D

4. Di Padang
Ini wedding nya sepupu saya, dan saya juga sempat nebeng tinggal bersama dia selama 2 bulan. Saya mendengar cerita-cerita nya dari awal perencanaan wedding. Kita tidak memiliki hubungan dekat sebelumnya, hanya karena hubungan keluarga. But as some people said, blood is thick than water (apaansiiih?)

Alhamdulillah selama masa saya di Jakarta tidak ada funeral yang saya hadiri. Tapi sayangnya saya melewatkan wedding salah satu my best friend. Yang bersama dia saya sering memasak, belanja, jalan-jalan, dan bercerita. Dia juga tipikal teman yang tanpa pamrih mau menolong hanya karena dia mau menolong teman. Yang mau siang-siang menemani saya lunch di dekat kantor hanya karena saya tak punya teman makan siang. Yang mau dititipin belanjaan walau jadinya merepotkan dia. Yang mau menemani saya menghadiri wedding 1 walau dia tak kenal teman saya itu. Yang mau menggila jalan kemana-mana dengan saya di tahun 2012 hanya karena saya ingin melarikan diri dari suasana kantor. Well.. not everything would come out as your plan..

*menulis ini disaat seharusnya mengerjakan thesis, sangat produktif sekaliiii
**sigh

No comments: