Maaf atas semua kelakuan saya dulu. Saya selalu berusaha menyingkirkan kamu dari hidup saya bukan karena saya tidak menginginkan mu, tapi karena selalu sakit tiap kali membayangkan bahwa suatu saat kamu akan pergi meninggalkan saya. Ketidaktahuan akan waktu datangnya saat itu sama berat nya dengan perpisahan itu sendiri. Jadi mengapa harus menanggung derita dua kali. Lebih baik saya yang memutuskan kapan waktu nya untuk melepasmu, tentu saja saat saya kuat. Bukan saat saya lemah, sepi, sendiri tak berteman seperti sekarang ini.
Tapi tak pernah berhasil. Bukannya menikmati dengan gembira sisa waktu yang bisa dihabiskan bersama, saya malah menyiksa diri sendiri. Tidak, tak hanya saya yang tersiksa, pasti kamu juga. Tapi saya sepertinya tidak menyadarinya. Karena saya pikir kamu tidak memiliki rasa yang sama dengan yang saya rasakan. Karena saya pikir, kehadiran saya bagi kamu tak seberarti hadir mu bagi saya. Karena saya tak pernah merasa pantas mendapat posisi istimewa disamping mu.
No comments:
Post a Comment