Sunday, March 11, 2012

Belum lulus

Sepertinya dalam urusan cinta, saya masih tetap di level dasar yang belum beranjak naik tingkat. Saya pikir hidup dalam usaha berusaha mengerti selama dua tahun itu cukup untuk menjadikan saya seorang mastercinta. Tapi apalah daya, sepertinya saya masih tetap dalam tahap denial. Kapan beranjaknya? Lagu-lagu tentang cinta itu sering saya nilai terlalu lebay dan di buat-buat.

Mari kita liat, seperti... "lebih baik sakit gigi daripada sakit hati"? Masyaaallah... Lagu tahun berapakah ituuuu...? Dan ya.. Saat ini saya lebih memilih sakit gigi, please... Sekurangnya saya bisa minum pain killer untuk mematikan rasa sakitnya. Dan bisa ke dokter untuk melaksanakan treatment. Syukur2 kalo dokternya ganteng. Kalo sakit hati..? Manaaa... Manaaa...? Gw butuh pain killer dan dokter ganteng..! 

Next: "separuh jiwaku pergi" eh ada ga sie judul lagu bgini? Atau sekurangnya "separuh nafas" deh. Sekarang gw baru percaya tu penulis separuh nafas beneran pernah patah hati berat. Karena rasanya emang begitu bo... Bernafas itu jadi susah... Apalagi kalo inget apa yang terjadi sebelumnya, langsung sakit perut dan mencret2. Tapi kondisi yang terakhir itu ngga bagus untuk dijadikan lagu romantis, makanya kita ngga pernah dengar kondisi itu dikala orang patah hati. But believe me, that's true. 

Apalagi ya..? Banyaaaak... Lagu-lagu -the script- banyak banget menggambarkan kondisi orang yang sedang patah hati.. Like "dead man walking", "the man who can't be moved", "long gone", yang sial nya sering saya nyanyikan dengan penuh perasaan beberapa bulan belakangan ini, bahkan sebelum saya tau saya akan patah hati berat seperti ini. Yang akhirnya membawa saya ke kesimpulan; saya seharusnya mengatur pikiran saya ke hal-hal positif. Bukan selalu hal negatif yang penuh drama. Saya pikir hidup saya sudah jauh dari cukup dengan semua drama kehidupan. Lihat saja semua isi blog ini. Drama aja kan? I need a happy life! Dulu saya pernah ingat begaimana hidup saya terasa membosankan karena tidak ada drama sedikit pun. So people, be careful with your wishes..!

Wanna see the positive side? Blog saya jadi berisi tulisan lagi! Semua rencana tulisan positif saya, seperti acara jalan2 tahun lalu, jalan ke NZ, cerita kumpulan cups of coffee saya pun tak ada satupun yang sukses tertulis di blog ini. Atau bagaimana saya menghadiri hingga 7 kali wisudaan, dan bagaimana foto wisuda saya yang sangat sedikit dan gada yang bagus.. Hiks... Mana ceritanya? Ngga nemu kan blog ini..? Yang nemu hanya semuaaaaa hal negatif dalam hidup saya. Kenapa? Kenapa? Karena saya menulis sebagai terapi biar ga gila sendiri? Tapi lihat apa jadinya? Saya hanya mengabadikan hal negatif! Dan memori saya hanya penuh dengan semua hal negatif ini.

Atau kita bisa lihat dari sisi lainnya. Saya mengeluarkan racun negatif dalam system saya kedalam bentuk tulisan ini. Sehingga yang bahagia tetap disana, mengalir dalam system saya. Yang bisa saya ingat kapanpun saya suka, dan yang negatif biarlah terlepas walau tercatat disini. Biar menjadi drama dalam kata saja.

 Kembali pada kondisi saya saat ini. Saya masih susah bernafas. Saya masih ingin bermimpi akan ada keajaiban. Tapi entah sejak kapan sepertinya saya sudah tak pernah bercaya akan keajaiban dalam hidup ini. Saya bahkan tak bisa mengikuti kata hati saya, saya bahkan tak percaya dengan perasaan saya sendiri. Saya takut melihat saya yang bodoh. Takut orang-orang mencibir menertawakan kebodohan saya. Pura-pura saya tegar dan tidak bodoh. Padahal saya memang bodoh. Hingga detik ini. Saya pernah menyerah pada kebodohon, hanya untuk menerima penolakan. Saya berjanji untuk tidak akan bodoh lagi, tapi kemudian perlahan kebodohan merayap balik bahkan tanpa sempat saya sadari.

Cukup sudah berbicara soal kebodohan. Saya hanya ingin bahagia. Sepertinya itu permintaan yang sederhana tapi akan rumit jika saya sendiri tidak tahu apa yang dapat membuat saya bahagia. Saya ingin keajaiban terjadi.

Sekali ini...
Please, God?

No comments: