Saturday, March 10, 2012

Masih Ingat..?

Seperti biasa, saat nyetir saya punya banyak ide tentang hal yang mau di tulis di blog ini. Tapi sering kali ngga terwujud karena begitu di depan laptop saya punya banyak kerjaan lain selain menulis di blog, seperti nonton, youtube, facebook, twitter or chat.

Kenapa sering muncul ide nya di mobil? I guess karna itu satu-satu nya waktu sendiri dan bengong (gosh.. saya ternyata sering bengong saat nyetir!). Ide hari ini adalah tukang gorengan langganan yang masih saja ingat dengan saya. Hihi... Biasa... saya tipikal orang yang tidak gampang merasa akrab dengan orang lain. Jadi walau tukang gorengan langganan bertahun-tahun sudah menganggap saya pelanggan setianya, saya tidak pernah berpikir dia akan ingat saya. Saya pikir dia punya beratus pelanggan setiap harinya, bagaimana mungkin dia bisa ingat dengan saya? Tapi ternyata dia ingat. Mungkin karena fakta saya rajin bertandang kesana.

Lets see... Penjual gorengan itu adalah sepasang suami istri yang menamai gerobak dagangan mereka "Goreng Pak Janggut", berasa serial di majalah Bobo (masih ada ngga ya majalah ini?). Denger-denger sie.. pasangan penjual gorengan ini memiliki anak2 pintar yang sedang kuliah di Kedokteran dan mereka dibiayai dari penjualan gorengan ini. Jangan tanya omset mereka berapa karena saya tidak tahu. Dan tidak! Mereka tidak mempunyai cabang ditempat lain.

Sebentar, saya lupa topik tulisan kali ini...

Oya.. awal nya saya tahu tentang gorengan ini tentu saja dari my mom, hmm.. mungkin bisa kita perkirakan dari tahun 2004 jika tidak lebih lama dari itu. Sejak tahun 2005 saya melewati jalan tempat mereka mangkal tiap hari karena di jalur perjalanan pulang-pergi kantor. Setelah gempa yang merusak kantor saya, awal tahun 2008 kantor saya pindah yang jalurnya tidak lagi melewati gorengan pak janggut. Dan si ibu sadar saat suatu ketika saya berhenti dan membeli gorengan disana, dia menanyakan kenapa jarang terlihat. Dan alasan saya tentu saja karena kantor pindah. Tapi walaupun kantor saya pindah, saya masih sering lewat kesana dan membeli, sekurang nya ada di tiap bulan. Suatu ketika saya harus ke jakarta selama 3 bulan dan lagi-lagi si ibu menyadari nya.

Nah terakhir kemaren, setelah dua tahun merantau ke negri orang dan kembali dengan jajan disana tanpa outfit reguler saya, saya pikir si ibu janggut tidak mengenali saya. Ternyata dia masih kenal. :)


No comments: