I want a miracle
Apapun bentuk nya. Saya hanya ingin akhir seperti di cerita-cerita khayal, yang selama ini sering saya baca. Bukankan semua fiksi itu di satu titik juga berangkat dari kenyataan? Semua prasyarat nya telah saya penuhi. Keanehan yang sepertinya tidak mungkin ditemui di dunia nyata, ketidak normalan dan semua yang dikuar akal normal manusia lainnya. Keputusan yang bukan berdasar.... Huff.. Sudahlah, saya bahkan tidak cukup punya argument untuk meyakinkan diri sendiri bahwa saya membutuhkan keajaiban. Bagaimana dengan argument: saya belum pernah merasakan satupun? Bolehkan kali ini?
Saya hanya ingin akhir bahagia. Dan tak ada lagi drama.
No comments:
Post a Comment