Saya pun memasuki tempat ini dan mulai bertanya pada seorang perempuan dan dicuekin ehm... mungkin lebih tepat bilangnya dilayani dengan tidak selayak nya. Oya, tempat ini juga punya salon tapi sepertinya lebih banyak ke make up and hair do, saya tak pernah ke salon nya jadi saya juga tak tahu pasti. Nah singkat cerita, saya tak juga dilayani, dan melihat alat fitnes nya yang mengenaskan itu, saya pun akhirnya kabur.
Ada gym yang sedang happening di kota ini. Besar, baru dan terlihat nyaman. Saya malas ke gym ini karena :
- Sedang happening (saya bukan orag yang mengikuti mainstream jadi maleeees bangedd ikut-ikutan)
- Tidak khusus perempuan sahaja (tau kan selera saya yang serba muslimah.. hehe)
- Lokasi nya nanggung untuk ditempuh dari kantor atau rumah.
Tapi apalah daya, saya tak punya pilihan lain. Lagipula kolam renang tempat ini besar dan tempat nya nyaman, jadi tak apalah. Maka akhirnya saya pun resmi menjadi member Gym ini.
Tadi kali kedua saya menyempatkan diri ke Gym ini. Lebih karena tak mau rugi karna sudah membayar full untuk sebulan. Jadi saya bisa pake unlimited time untuk fitness, free ikut semua kelas yang mereka adakan, dan dapat discount 50% untuk ke kolam renang nya (huh.. kenapa ga free juga?), semua dengan biaya 200rb something tapiiiii ada biaya pendaftaran pula 100rb. Yah lumayan lah dibanding sama gym di Melbourne yang sampe 220Aud (tapi lupa untuk berapa lama).
Oya, niat saya menulis kali ini sebenarnya untuk menceritakan kejadian di Gym sore tadi (seperti biasa pendahuluan nya panjaaaaaang). Saya yang sedang asik-asik nya berjalan di treadmill, disamperin seorang ibu-ibu setengah baya (halah bahasanya...) yang berteriak (musiknya kenceng bangeeeed jadi semua yang ngomong harus berteriak itupun masih susah didengar) memberitahu bahwa kelas jazz-robik.. rrr... jazz-dance? bukan... jazzercise! Benar sodarah-sodarah... Jazz+exercise dan terciptalah istilah baru: jazzercise..! Si ibu (jangan ibu deh ya... mbak aja) Nah si mbak (errr.. karna kita di Sumatra, dan mbak = jawa dan jaman saya kecil dulu mbak = pembokat, baik nya kita panggil dia kakak saja yah!) Nah si Kakak ini (saya tak tahu namanya) penampilannya sekseh bo... Hanya bermodalkan short-pant dan tank-top. Tentunya dengan dada yang berisai, tapiiii... ada gelambir dan lipit-lipit mengganggu pemandangan dunk di bawah dada nya (ih koq saya bahas fisik orang ya?).
Maksudnya... belio (halah) ini kan instruktur senam, kalo badannya seperti itu.. masa iya orang percaya ikut senam dia demi melangsingkan badan?? Dan ternyata memang benaaar... yang ikut senam itu tak ada seorang pun yang patut melangsingkan badan. Badan nya jauuuuuuuh lebih bagus dari sang instruktur. Tak perlu saya bilang kalau badan saya yang paling bagus kaaan? (karna kenyataannya memang bukan begitu.. hehe..).
Dan yaaa.. yang bikin saya niat menulis disini sebenarnya adalah karena sang instruktur ini. Jadi selama mengikuti instruksi dia, saya sibuk senyum-senyum sendiri membayangkan hal yang akan saya tulis di blog ini (yang satu pun belum juga tersampaikan). Jadi si Kakak ini sebelum memulai telah menerangkan apa itu Jazzercise, hihi.. yang tak ada hubungannya sama sekali dengan musik Jazz sodarah-sodarah! Saya tentu saja tak menyimak penjelasan dia, jadi ya... saya juga tak tau apa yang dia maksud dengan Jazzercise. Menurut saya sendiri, tak beda dengan aerobic, cuma dia banyak memasukkan gerakan BL (tau dunk ah apa itu BL?) dan step2 dance. Jadi kadang ada masa nya dia mengajarkan step kaki sederhana yang dibikin ribet. Ngerti kan? Kaya... yang pertama step 1-2-3-4 nya pelan. Tiap hitungan dua ketukan, setelah itu dipercepat. Jadi untuk mengikuti step sederhana itu saja sudah menghabiskan beberapa lama. Dan saya sibuk cengar-cengir, karena step dance kaki begitu sahaja apa bedanya dengan lari di treadmill? Jauh lebih bermanfaat di treadmill kali...
Nah untuk gerakan BL, (Body Language yang saya maksuuuud, beberapa waktu lalu senam BL ini kan sempat happening juga), gerakan yang berpusat pada perut dan pant*t itu lhooo..., walo bergelambir, si Kakak okeh dunk joget-joget nya. Kalo kata abegeh peserta senam laen nya (deuuu saya sekelasnya sama abegeh booo) badannya lentur (emang plastik?). Saya juga sempat nyengir sendiri saat si Kakak mempraktekkan gerakan yang seperti nya sering dipake oleh para penyanyi dangdut kampung atau artis sekelas trio macan. Apa istilah nya? Dangdut koplo yaa..?. Pokok nya ngga bangeeeed deh...
Berhubung senam itu ngga seru kalo berpakaian training lengkap, dan sepertinya tak ada seorang lekong pun yang berminat ikutan kelas ini, plus, ruangan seman nya tertutup dan sepintu dengan ruangan menuju loker + shower cewe, sepertinya tak ada makhluk cowo yang berani melongokkan kepalanya kesini. Setelah memastikan ke si Kakak bahwa keadaan akan aman sentousa, saya pun melepas atribut yang bikin ribet dan menyaingi penampilan sang Kakak. Waktu itulah saya menyadari bahwa celana panjang saya basah karna keringat dan nyeplak abis. Dan jaket training yang saya pakai sebelum nya sama sekali tidak menutupi bagian itu lho... Jadiii selama di treadmill tadi...???
Beberapa tahun sebelum ini saya sempat juga rutin ikut kelas aerobic bersama ibu-ibu kantor. Tapi selalu di kelas yang khusus perempuan (kayanya cowo ga minat kali yeee...). Daaaan pakaian senam kita yang sekseh2 gitu dunk.. Kalo celananya ya yang ngepress banged, atasan nya juga. Yah kaya baju senam deh. Nah... jadinya saya sama sekali tak punya koleksi celana training yang longgar. Punya nya ala senam semua.. dan itu yang saya pakai tadi... Dan di tempat fitness itu treadmill nya menghadap dinding kaca yang menampilkan suasana jalan dan pertokoan di depan, dan dibeberapa tempat, tepat di depan treadmill nya ditempeli televisi. Posisi ini mengakibatkan bagian belakang (tubuh) menghadap ke tengah ruangan dunk... Alat2 fitness lain dibelakang nya juga di set ke arah dinding. Jadi pemakai nya bakal menghadap dinding dan membelakangi pengguna treadmill. TAPIIIII dindingnya fullllll dilapisi cermin! DOH! -.-'
Oya, sedikit catatan, terakhir sewaktu saya rajin mengikuti kelas aerobic, berat badan saya bukannya turun, malah sukses mencapai rekor tertinggi HAMPIR 60kg, semantara berat saya biasanya stabil diangka 50-52 kg. Berat yang sama semenjak saya lulus SMA (hebat ya saya! huehe..). Semoga kali ini tidak mengulang lagi kejadian serupa. Saya memutuskan ke-gym bukan dalam upaya menjaga berat badan (kalo mau nurunin berat badan mah solusinya gampang... tinggal MENGURANGI MAKAN) tapi karena badan saya sudah lembeeek dan (shocking fact) ada gelambir menggelayut di lengan atas sayaaaaah kaya udah nenek-nenek ajaaah.... T__T. Alasan lain tentu saja untuk mengisi kebosanan di hari akhir minggu.. hehe...
6 comments:
Mbak salam kenal, baru baca postingannya ketemu pas blok walking. Saya juga lagi cari tempat kebugaran khusus cewek, btw itu di kota mana ya mbak?
Di Padang :)
di padang dimananya kak?
maksudnya tempat Gym nya.
Di padang dimananya tempat gym nya kak?
G-Sport Centre, Jalan Gajah Mada No 105 B :)
ini niih tempat yg sy cari-cari
Post a Comment